Mohon tunggu...
Jovinto Jovinto
Jovinto Jovinto Mohon Tunggu... mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

sang penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masa Praaksara Punya Cara

12 September 2025   21:15 Diperbarui: 12 September 2025   21:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman Neolitikum (4.000 -- 2.000 SM)

Zaman Neolitikum menjadi salah satu fase terpenting dalam sejarah manusia karena pada masa inilah pertanian berkembang pesat. Manusia mulai mengenal teknik bercocok tanam secara sederhana, misalnya dengan menugal tanah menggunakan kayu runcing atau tongkat tajam, lalu menanam berbagai tanaman pangan seperti padi, gandum, atau millet. Dengan adanya kemampuan menghasilkan makanan sendiri (food producing), manusia tidak lagi sepenuhnya bergantung pada hasil berburu dan meramu. Inilah yang dikenal dengan Revolusi Neolitik, yaitu perubahan besar dalam cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Revolusi ini membuka jalan menuju kehidupan yang lebih teratur dan berkelanjutan.

Kehidupan menetap pun mulai berkembang karena manusia membangun pemukiman permanen di daerah yang subur. Mereka membuat rumah sederhana dari kayu, tanah liat, atau batu, dan membentuk komunitas kecil yang hidup bersama. Peralatan yang digunakan juga semakin maju, yakni terbuat dari batu yang diasah hingga halus sehingga lebih efektif dan tahan lama. Pada periode ini juga terjadi domestikasi hewan, seperti sapi, kambing, dan anjing, yang membantu manusia dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagai sumber pangan maupun tenaga kerja. Semua perkembangan ini menjadikan Zaman Neolitikum sebagai tonggak awal lahirnya masyarakat agraris dan cikal bakal peradaban besar di dunia.

sumber : vrogue
sumber : vrogue

Zaman Perunggu (2.000 -- 500 SM)

Zaman Perunggu merupakan periode penting dalam sejarah manusia ketika teknologi logam mulai berkembang pesat. Perunggu, yang merupakan campuran tembaga dan timah, digunakan untuk membuat berbagai peralatan, termasuk senjata, perkakas, dan alat pertanian. Alat pertanian dari perunggu, seperti sabit, cangkul, dan mata bajak, jauh lebih kuat dan tahan lama dibandingkan alat dari batu yang digunakan pada masa sebelumnya. Dengan adanya peralatan logam ini, kegiatan bercocok tanam menjadi lebih efisien, lahan dapat diolah dengan lebih baik, dan hasil pertanian meningkat secara signifikan. Keberhasilan menghasilkan surplus pangan menjadi tonggak penting karena memungkinkan manusia tidak lagi hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari.

Kelebihan pangan yang dihasilkan membuka peluang bagi lahirnya perdagangan awal dan sistem pertukaran hasil panen antarwilayah. Hal ini juga berdampak pada munculnya pembagian kerja dalam masyarakat, di mana tidak semua orang harus menjadi petani. Sebagian anggota masyarakat dapat berfokus pada profesi lain, seperti menjadi pedagang, pengrajin logam, atau pemimpin komunitas. Perkembangan ini menandai terbentuknya struktur sosial yang lebih kompleks dan terorganisir dibandingkan masa-masa sebelumnya. Selain itu, Zaman Perunggu juga berkaitan erat dengan berkembangnya tradisi budaya, seni, dan sistem kepercayaan, yang semakin memperkaya kehidupan masyarakat prasejarah. Dengan demikian, Zaman Perunggu menjadi jembatan menuju peradaban yang lebih maju, baik dalam aspek teknologi, sosial, maupun ekonomi.

sumber : Blogspot
sumber : Blogspot

Zaman Besi (500 SM -- awal Masehi)

Zaman Besi ditandai dengan penggunaan logam besi sebagai bahan utama dalam pembuatan peralatan. Besi lebih keras, tajam, dan tahan lama dibandingkan perunggu, sehingga alat-alat pertanian seperti bajak, sabit, dan cangkul menjadi jauh lebih efisien. Kemajuan ini memungkinkan lahan pertanian diolah secara lebih luas dan intensif. Selain itu, pada masa ini manusia mulai mengenal sistem irigasi sederhana untuk mengairi sawah atau ladang, sehingga hasil pertanian meningkat secara signifikan. Pertanian pun benar-benar menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga untuk menopang pertumbuhan populasi yang semakin besar.

Dengan meningkatnya produktivitas pertanian dan tersedianya surplus pangan, struktur sosial masyarakat menjadi semakin kompleks. Tidak hanya terbentuk kelompok petani, pedagang, dan pengrajin, tetapi juga muncul golongan penguasa yang mengatur distribusi pangan dan wilayah. Dari perkembangan ini lahirlah masyarakat yang lebih terorganisir, bahkan menjadi cikal bakal kerajaan-kerajaan awal. Peralihan menuju sistem politik dan sosial yang terstruktur menandai berakhirnya masa prasejarah dan awal dari sejarah tertulis di berbagai peradaban. Dengan demikian, Zaman Besi bukan hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga menjadi landasan penting bagi lahirnya peradaban besar di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun