Mohon tunggu...
Jovian
Jovian Mohon Tunggu... Editor - SCK Jakarta

Likes Music, Gaming, Anime.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurikulum Baru untuk Mengejar Ketertinggalan

1 Februari 2024   10:09 Diperbarui: 1 Februari 2024   10:18 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : cnnindonesia.com

Pada 11 Februari 2022, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan kurikulum pendidikan baru sebagai kurikulum pengganti yang lebih sederhana, fleksibel dan efektif daripada kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka diciptakan sebagai media untuk mengejar ketertinggalan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan juga sebagai sarana untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dari negara-negara lain. 

Maret 2020, Covid-19 untuk pertama kalinya masuk ke dalam Indonesia. Hal ini mengharuskan para karyawan dan murid untuk beraktifitas secara online. Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan selama 2 tahun memberikan beban psikologis dan merubah pola pikir siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Terlebih keterampilan orang tua dalam mendampingi dan mengajar peserta didik tidak semua sesuai dengan standar pendidik. Banyak siswa tidak terbiasa dengan perubahan media pembelajaran sehingga mengalami kesulitan dan ketinggalan dalam kegiatan pendidikan. 

Setelah dilonggarkannya PPKM dan pembelajaran tatap muka (PTM) dapat diberlakukan kembali, tim kemendikbud kembali berdiskusi dan memikirkan solusi untuk mengembalikan kualitas pendidikan dan membuatnya menjadi lebih baik. Disimpulkan bahwa, pandemi telah menyebabkan banyak kemunduran dalam pendidikan, sehingga untuk kembali mengejarnya, dirumuskan lah kurikulum baru yang memiliki fleksibilitas dalam kegiatan pembelajarannya yaitu Kurikulum Merdeka. 

Salah satu unsur Kurikulum Merdeka adalah penghapusan penjurusan SMA pada kurikulum 13. Dihapusnya penjurusan SMA dengan mata pelajaran yang tercantum pada struktur kurikulum kelas X berlaku wajib bagi semua siswa, dan pemilihan mata pelajaran dimulai saat kelas XI sampai XII. Dalam kurikulum merdeka Fase F, struktur mata pelajaran untuk kelas XI dan XII dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok mata pelajaran umum dan kelompok mata pelajaran pilihan. Hal ini memberikan siswa kesempatan yang lebih mudah untuk mengeksplorasi minat dan bakat dan juga merasakan pengalaman perbedaan materi-materi yang beragam.  Dengan ini, siswa dapat lebih mendalami pelajaran yang mereka minati. Sebaliknya, pada kurikulum 13, penjurusan langsung diadakan, siswa sering kali belum yakin akan keinginan mereka merasa tertekan untuk mengikuti silabus yang ditentukan.

Kurikulum merdeka tidak mengharuskan siswa untuk mempelajari semua pelajaran, melainkan hanya pelajaran yang diminati saja. Apabila siswa ingin menjadi dokter, ia hanya cukup memilih paket yang terdapat pelajaran biologi dan kimia dibandingkan pada kurikulum 2013 yang mengharuskan mereka untuk juga mempelajari fisika dan pelajaran lainnya yang tidak berhubungan. Hal ini dipercaya dapat meningkatkan kualitas siswa yang dihasilkan oleh instansi pendidikan dikarenakan siswa hanya mempelajari pelajaran yang mereka minati sehingga fokus pembelajaran dari siswa tidak terbagi-bagi. Melalui kurikulum ini, proses kegiatan pembelajaran berjalan lebih efektif dengan pemberian konsep yang lebih mendalam.

Tindakan yang dilakukan Nadiem Anwar Makarim telah membawa perubahan signifikan yang strategis dalam dunia pendidikan Indonesia sekaligus sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan dalam kebebasan siswa dalam mencari minat dan bakat mereka. Dengan kefokusan ini, Kurikulum merdeka diharapkan dapat membantu mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia.

Nama : Arwen Kiara Thomas & Jovian Aristo Uni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun