Mohon tunggu...
Yosef Magnus Geria
Yosef Magnus Geria Mohon Tunggu... mahasiswa

enjoy your life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

T5-8. Aksi Nyata Prespektif Sosiokultural: Menerapkan Scaffolding pada ZPD

30 Maret 2025   22:23 Diperbarui: 30 Maret 2025   22:23 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bagian dari program PPG Prajabatan, pada akhir pembelajaran setiap topik, kami diminta untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dijalani. Refleksi ini dilakukan dalam bentuk blog pribadi dengan menggunakan alur MERDEKA, yang juga menjadi pendekatan utama dalam proses pembelajaran. Melalui refleksi ini, saya dapat merekam pemahaman, pengalaman, serta pembelajaran yang saya peroleh, sekaligus mengembangkan wawasan mengenai bagaimana teori dan praktik dapat diterapkan dalam dunia pendidikan. Berikut adalah refleksi saya terhadap pembelajaran dalam topik ini:

Mulai dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Sebelum mempelajari topik ini, saya sudah memahami bahwa topik ini akan membahas tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik dengan scaffolding pada ZPD (Zona Perkembangan Proksimal) peserta didik. Saya menyadari bahwa konsep ini dapat membantu saya dalam menjalankan peran sebagai pendidik di masa depan. Saya juga berpikir bahwa pemahaman yang baik mengenai ZPD akan sangat berguna dalam membantu peserta didik mencapai potensi terbaiknya. Sebagai seorang calon guru, saya tertarik untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan ini dalam berbagai situasi pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran Informatika di SMPN 1 Singaraja 
Kegiatan pembelajaran Informatika di SMPN 1 Singaraja 

Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Saya mempelajari bahwa konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) mendukung atau menginspirasi visi kesempurnaan pendidikan. Sebagai seorang guru, kita diharapkan mampu membantu peserta didik menguasai materi pelajaran dengan mudah dan menyenangkan. Pemahaman tentang ZPD ini sangat membantu guru dalam menyesuaikan metode pengajaran dengan tingkat kompetensi peserta didik, yang dapat diketahui melalui pemetaan hasil belajar mereka. Selain itu, saya juga memahami bahwa ZPD bukan hanya sekadar teori, tetapi juga dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari dengan memberikan dukungan yang sesuai kepada peserta didik. Dengan strategi yang tepat, seorang guru dapat membantu siswa berkembang lebih cepat dan lebih percaya diri.

Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?
Dalam ruang kolaborasi ini, saya dan rekan-rekan memahami bahwa pendekatan, strategi, metode, dan teknik dengan scaffolding pada ZPD memiliki peran penting dalam pendidikan. Scaffolding membantu peserta didik menjadi lebih mandiri dalam belajar serta menunjang kompetensi mereka. Pendekatan ini memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana mendukung peserta didik, perancangan layanan yang beragam, keterbukaan terhadap perkembangan baru, serta kesediaan untuk terus belajar. Saya juga belajar bahwa setiap guru memiliki cara yang berbeda dalam menerapkan scaffolding sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Diskusi dengan rekan-rekan membantu saya memahami berbagai perspektif dan praktik terbaik dalam menerapkan ZPD di dalam kelas.

Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Dari proses demonstrasi kontekstual ini, saya memahami berbagai pandangan mengenai scaffolding pada ZPD, yang bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai kemandirian dalam belajar. Scaffolding sangat mendukung kompetensi peserta didik dan sangat tepat digunakan oleh guru dalam memberikan layanan pendidikan. Saya juga belajar bahwa dalam praktiknya, scaffolding tidak selalu berjalan dengan lancar. Terkadang, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti perbedaan tingkat pemahaman peserta didik dan keterbatasan waktu dalam mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus fleksibel dan kreatif dalam memberikan dukungan sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.

Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Saya memahami bahwa scaffolding pada ZPD membantu seorang guru dalam memberikan bantuan yang tepat pada tahap awal pembelajaran, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri setelahnya. Selain itu, saya juga menyadari bahwa penerapan scaffolding memerlukan keterampilan observasi yang baik agar bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?
Saya menyadari bahwa bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam pembelajaran merupakan bagian dari metode scaffolding. Sebelumnya, saya tidak menyadari bahwa strategi ini adalah pendekatan yang sistematis dan terarah. Saya juga memahami bahwa scaffolding tidak hanya berupa bantuan dalam bentuk penjelasan materi, tetapi juga dapat berupa dorongan motivasi, penggunaan alat bantu visual, dan berbagai metode lain yang dapat mendukung pembelajaran peserta didik.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Saya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai langkah-langkah penerapan scaffolding dalam ZPD, khususnya dalam proses pemberian layanan pendidikan yang optimal. Selain itu, saya ingin mengetahui bagaimana cara menyesuaikan pendekatan scaffolding untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus atau yang memiliki kesulitan belajar tertentu.

Koneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?
Saya memahami bahwa koneksi antar materi dalam topik ini memiliki keterkaitan erat dengan pemahaman tentang kebutuhan peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik sering kali membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan tugas, yang dikenal sebagai scaffolding dalam ZPD. Selain itu, dalam pembuatan asesmen, ZPD sangat diperlukan untuk menentukan bantuan yang sesuai bagi peserta didik. Asesmen awal atau diagnostik serta observasi latar belakang peserta didik sangat penting dalam menentukan pendekatan pengajaran yang tepat. Saya juga menemukan bahwa konsep ZPD berkaitan erat dengan teori pembelajaran lainnya, seperti teori konstruktivisme dan pendekatan diferensiasi dalam pengajaran. Pemahaman yang lebih luas tentang berbagai teori ini akan membantu saya menjadi pendidik yang lebih efektif.

Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Manfaat utama dari pembelajaran ini adalah membekali saya sebagai calon guru dengan keterampilan dalam menerapkan bantuan yang tepat untuk peserta didik. Dengan memahami konsep scaffolding pada ZPD, saya dapat memberikan dukungan yang efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.Selain itu, pembelajaran ini juga membantu saya lebih percaya diri dalam merancang strategi pengajaran yang fleksibel dan adaptif agar peserta didik dapat mencapai potensi maksimalnya.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?
Saya menilai kesiapan saya saat ini berada pada skala 8 dari 10. Saya merasa sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai konsep ZPD dan penerapannya, namun masih perlu lebih banyak latihan dalam menerapkannya secara langsung di kelas.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?
Saya perlu lebih banyak pengalaman praktik dalam menerapkan scaffolding serta melakukan refleksi secara berkala untuk meningkatkan efektivitas pengajaran saya.

Terima kasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun