Mohon tunggu...
Healthy

Benarkah Jaringan Pantat paling Cocok untuk Operasi Plastik?

24 September 2017   23:24 Diperbarui: 24 September 2017   23:48 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bukan menjadi rahasia lagi, operasi plastik saat ini sudah menjamur di seluruh penjuru dunia. Penyebab utamanya adalah rasa ketidakpuasan. Manusia selalu merasa kurang dan ingin lebih, bahkan rela merogoh kocek yang tak sedikit jumlahnya untuk memperbaiki tubuhnya. Berdasarkan data dari Klinik Bedah Plastik Harley Street, dari tahun ke tahun usia peminat operasi plastik semakin muda. Tiga tahun yang lalu, wanita berusia 40 tahun ke atas tercatat yang paling banyak melakukan operasi plastik, tetapi sekarang yang paling banyak melakukan operasi plastik adalah yang berusia 40 tahun ke bawah.

Tak banyak yang tahu bahwa operasi plastik ternyata sudah berkembang lama sejak awal abad ke-8 sebelum masehi. Operasi plastik ini pertama kali dilakukan oleh seorang dokter dari India yang menerapkan pencangkokan kulit untuk merekonstruksi bercak kulit pada manusia. Tujuan awal dari operasi plastik ialah untuk merekonstruksi bagian tubuh yang rusak atau mengalami kecacatan, seperti misalnya keloid atau bibir sumbing. Pada zaman sekarang, operasi plastik lebih ditujukan untuk segi estetika, bukan lagi untuk memperbaiki, contohnya ialah membentuk kelopak mata, memotong rahang supaya terlihat lebih ramping, dan masih banyak lagi.

Lantas pasti sering terpikir oleh kita, apakah karena namanya operasi plastik, bahan yang digunakan adalah plastik? Ternyata bukan, bahkan saat kata operasi plastik itu muncul bahan plastik belum ditemukan. Sebenarnya kata operasi plastik itu sendiri diambil dari bahasa Yunani, yakni platikosa yang artinya ialah membentuk atau mencetak. Bedah plastik merupakan salah satu cabang dalam ilmu kedokteran. Secara umum bedah plastik terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu pembedahan untuk kosmetik atau estetik, serta pembedahan untuk rekonstruksi.

Untuk melakukan operasi plastik, pasti memerlukan jaringan untuk diambil. Sebenarnya apakah jaringan itu? Apa saja bentuk jaringan dalam tubuh? Pengertian dari jaringan sendiri ialah sekumpulan sel-sel dengan bentuk yang sama dan menjalankan fungsi yang sama pula. Jaringan pada tubuh hewan vertebrata dan manusia sendiri dibedakan menjadi 4 jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat (jaringan penyambung), jaringan otot, serta jaringan saraf.

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan epitel yang membatasi lapisan luar tubuh disebut epitelium, jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium, dan jaringan yang membatasi organ disebut endotelium. Fungsi dari jaringan epitel ialah melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan, mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang dipisahkannya, absorpsi, sekresi, ekskresi, eksteroreseptor, serta membantu respirasi (misalnya pada hewan yang hidup di air).

Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak jumlahnya di dalam tubuh yang asal perkembangannya dari mesenkim (berasal dari mesoderm). Fungsi dari jaringan ikat adalah sebagai pengikat dan penyambung antar jaringan, penyokong dan pembentuk struktur tubuh, penyimpan energi, pertahanan tubuh terhadap invasi bibit penyakit, pelindung suatu organ (jaringan ikat yang berbentuk selaput), serta transpor cairan tubuh. Jaringan ikat terdiri dari bahan intersel (matriks) dan sel-sel penyusun jaringan ikat.

  • Matriks 


Matriks atau bahan intersel adalah bahan dasar atau materi dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar sel sehinggi memberi bentuk jaringan. Serat-serat tersebut sangat kuat dan berfungsi menopang jaringan ikat. Matriks terdiri dari beberapa jenis serat, yaitu serat kolagen, serat elastin, dan serat retikuler.

  • Sel-sel jaringan ikat

Jaringan ikat terdiri atas beberapa jenis sel. Sel-sel inilah yang bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar pada jaringan ikat, sel ini letaknya berada di matriks. Sel-sel yang terdapat pada jaringan ikat ialah fibroblas, sel lemak (sel adiposa), sel plasma, makrofag (histiosit), sel pigmen, leukosit (sel darah putih), sel mesenkim, serta sel tiang.

Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Jaringan ikat sejati

Jaringan ikat sejati dibagi menjadi 2 jenis, yaitu jaringan ikat longgar (jaringan areolar, jaringan lemak, jaringan retikular, dan jaringan mukosa) dan jaringan ikat padat (jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur).

  • Jaringan ikat cair

Jaringan ikat cair tersusun atas sel-sel yang berada di dalam matriks, berupa larutan (yang di dalamnya terdapat protein) atau berbentuk cairan. Jaringan ikat cair dalam tubuh berupa darah (terdiri atas plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah) dan limfa atau getah bening yang merupakan cairan yang terkumpul dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah.

  • Jaringan ikat penyokong

Jaringan ikat penyokong adalah jaringan kerangka yang memiliki fungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan atau kartilago yang tersusun dari sel-sel tulang rawan kondrosit dan matriks serta jaringan tulang keras (osteon) atau tulang sejati.

Jaringan otot merupakan jaringan yang memiliki kemampuan untuk melakukan kontraksi. Jaringan otot tersusun atas sel-sel atau serat-serat otot yang bergabung menjadi berkas-berkas. Di dalam tubuh, terdapat 3 macam jaringan otot, yaitu:

  • Jaringan otot polos

Jaringan otot polos adalah jaringan otot yang  tidak memiliki pita gelap dan terang sehingga dikatakan polos. Otot polos dapat ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah. Bentuk sel otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya yang meruncing serta bagian tengah yang melebar. Sel otot polos berinti satu yang berbentuk oval dan berada di tengah sel. Aktivitas otot polos lambat serta tidak mudah lelah. Otot polos merupakan otot involunter yang sistem sarafnya otonom karena gerakannya tidak menuruti perintah.

  • Jaringan otot rangka

Jaringan otot rangka adalah jaringan otot yang melekat pada tulang rangka serta memiiki pita gelap dan terang (lurik) sehingga dapat disebut sebagai otot lurik. Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot rangka lebih dikenal sebagai daging. Otot rangka memiliki bentuk silindris memanjang, berinti banyak yang letaknya di pinggir sel dan berbentuk lonjong. Otot lurik merupakan otot volunter yang bekerja di bawah pengaruh saraf sadar, cepat bereaksi, kontraksi kuat, tetapi mudah lelah.

  • Jaringan otot jantung

Otot ini hanya terdapat di jantung sehingga disebut otot jantung. Sel-sel otot jantung sering disebut kardiosit, bentuknya silindris dan bercabang 2 atau lebih. Tiap serat otot jantung memiliki satu inti di tengah serat yang berbentuk lonjong dan panjang. Otot jantung merupakan otot involunter, berkontraksi cukup kuat, ritmis, otomatis, serta tidak mudah lelah.

Jaringan saraf adalah jaringan yang tersebar secara luas di dalam tubuh yang memiliki fungsi untuk menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsangan menjadi impuls saraf, menafsirkan impuls, kemudian member respon yang tepat kepada organ efektor. Jaringan saraf di dalam tubuh letaknya paling banyak pada susunan saraf pusat otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang), sisanya terdapat pada susunan saraf tepi. Jaringan saraf tersusun atas sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia). Sel saraf tidak dapat beregenerasi, tetapi dapat pulih setelah mengalami cedera, sedangkan neuroglia dapat memperbanyak diri (proliferasi).

Setelah membahas tentang seluk-beluk operasi plastik serta jaringan dalam tubuh manusia, mari kita masuk ke dalam topik utama, yaitu "Benarkah jaringan pada pantat paling cocok untuk operasi plastik?". Menurut pendapat saya, jaringan pada pantat memang paling cocok untuk operasi plastik. Berikut alasan-alasannya:

Pertama, karena jaringan pada pantat memiliki lemak yang lebih banyak dibandingkan jaringan di bagian tubuh lainnya sehingga cukup untuk digunakan saat operasi plastik. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak dalam tubuh bervariasi dalam kontur tubuh, paling tipis di kelopak mata dan yang paling tebal adalah di daerah pantat. Lemak dalam tubuh banyak terakumulasi di daerah pantat karena enzim yang disebut lipoprotein lipase, yaitu enzim yang berfungsi menentukan di mana lemak akan tersimpan di dalam tubuh. Daerah pantat haruslah memiliki lemak yang cukup untuk menahan beban tubuh saat duduk, agar tulang tidak berkontak langsung dengan permukaan yang keras.

Kedua, lemak yang berada di daerah pantat akan memecah lebih lambat daripada di bagian perut, sehingga memproduksi cytokine (senyawa kimia yang dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung, dan obesitas) lebih sedikit. Lemak pada pantat mampu mengurangi kadar kolesterol buruk (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang mampu melindungi dari pengerasan arteri, tak seperti lemak pada perut yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.

Ketiga, alasan penolakan tubuh. Dengan menggunakan jaringan dari pantat kita sendiri dibanding dengan bahan implan, maka akan meminimalisir resiko penolakan dari tubuh kita. Implan adalah suatu peralatan medis dengan tujuan menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian biologis. Permukaan implan yang melakukan kontak langsung dengan tubuh bisa terbuat dari bahan biomedis seperti titanium, silikon, dan bahan lainnya. Implan silikon biasanya digunakan untuk operasi pembesaran payudara. Memang silikon dikatakan sebagai material yang paling baik untuk melakukan operasi plastik, karena tingkat penolakan jaringan tubuh terhadap silikon termasuk rendah bila dibandingkan bahan yang lain, tetapi tetap saja tubuh pasti akan melakukan perlawanan terhadap bahan asing sebagai wujud proteksi. Dari berbagai macam wujud silikon, silikon cair adalah jenis silikon yang memiliki resiko paling tinggi ketika disuntikkan ke dalam tubuh. Alasannya adalah karena sifat silikon cair yang seperti cairan pada umumnya, yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ke rendah, maka silikon cair ini akan cenderung berkumpul pada suatu daerah yang pada akhirnya akan membentuk benjolan dan merusak jaringan tubuh manusia. Jika sudah begitu, maka satu-satunya cara ialah dengan melakukan pembedahan. Dengan menggunakan jaringan dari tubuh kita sendiri, jaringan tersebut akan lebih mudah menyatu dengan jaringan di daerah tempat jaringan tersebut akan diletakkan saat operasi plastik, alasannya adalah karena masih berasal dari tubuh kita sendiri sehingga tubuh tidak menganggap sebagai benda asing.

Keempat, dengan menggunakan jaringan dari pantat atau dengan kata lain mengambil dari jaringan tubuh kita sendiri, maka hasil operasi plastik akan terlihat lebih alami. Sebagai contoh dalam operasi memancungkan hidung (rhinoplasty), jika yang digunakan adalah bahan implan, maka kulit pada daerah hidung akan terlihat mengkilap karena kulitnya tipis, tetapi jika menggunakan jaringan dari tubuh sendiri maka hasilnya akan terlihat lebih alami.

Kelima, alasan estetika. Sudah kita ketahui bahwa pada setiap operasi plastik, jaringan yang disayat akan dijahit kembali. Hal tersebut akan mengakibatkan bekas sayatan yang tampak secara nyata. Bekas sayatan berupa luka inilah yang sulit untuk dihilangkan, kecuali jika melakukan perawatan yang pasti harganya tak murah untuk menghilangkan bekas luka tersebut. Oleh karena itu jika jaringan yang digunakan untuk operasi plastik diambil dari daerah yang sering terlihat, seperti misalnya kaki atau tangan, pasti akan menimbulkan rasa malu dan tidak percaya diri akibat bekas sayatan yang menimbulkan luka. Karena itulah, operasi plastik dengan mengambil jaringan dari pantat merupakan ide yang bagus karena daerah pantat merupakan daerah yang jarang terlihat oleh orang lain.

Keenam, jaringan pada pantat bersifat lentur dan elastis karena mengandung banyak lemak. Jaringan yang lentur dan elastis tentu cocok digunakan untuk operasi plastik karena mudah disesuaikan dan dibentuk sesuai keinginan.

Sekian artikel ini berdasar pendapat saya dan tambahan dari berbagai sumber, mohon maaf bila ada kesalahan dalam informasi. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.

Sumber Referensi

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Cormack, David. 1994. Ham Histologi Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara.

Rika Andriyani, Ani Triana, dan Widya Juliarti. Biologi Reproduksi dan Perkembangan. 2015. Yogyakarta: Deepublish.

doktersehat.com

health.liputan6.com

tipskesehatanlengkap.com

aesthetic.id

lifestyle.kompas.com

id.wikipedia.org

www.smallcrab.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun