Mohon tunggu...
Joseph Bagaskara
Joseph Bagaskara Mohon Tunggu... Creative Professional

Penulis dan pekerja kreatif di industri musik, lulusan D3 Bahasa Inggris Universitas Airlangga dan saat ini menempuh studi S1 Manajemen di Universitas Hayam Wuruk. Berpengalaman sebagai Music composer sekaligus pengamat tren, saya aktif mengeksplorasi isu psikologi, budaya populer, dan fenomena sosial modern. Saya percaya bahwa tulisan yang kritis, otentik, dan insightful dapat membuka perspektif baru bagi pembaca, saya selalu tertarik membedah makna di balik musik, gaya hidup, dan dinamika masyarakat urban Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Bukan cuma Kendrick Lamar, Drake, atau J. Cole: Jalan Sukses Rapper Itu Banyak!

14 Juli 2025   22:08 Diperbarui: 14 Juli 2025   22:18 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, saya duduk santai di sebuah kafe, menonton video klip hip-hop terbaru sambil mengamati obrolan di media sosial. Saya sadar, hampir setiap diskusi soal rapper sukses pasti memunculkan tiga nama: Kendrick Lamar, Drake, dan J. Cole. Teman-teman saya yang suka hip-hop juga sering membandingkan jalur karier mereka, seolah-olah setiap rapper harus memilih satu dari tiga "jalan besar" jika ingin berhasil:
- Apakah harus jadi puitis dan kritis seperti Kendrick?
- Harus selalu up-to-date dan penuh gaya seperti Drake?
-Atau jadi sosok yang membumi dan inspiratif seperti J. Cole?

Dari obrolan itu, muncul pertanyaan di kepala saya:
Benarkah hanya ada tiga jalan utama untuk menjadi rapper yang diakui? Apakah tidak ada ruang untuk ekspresi yang berbeda?

Rasa penasaran itu makin dalam ketika saya melihat banyak musisi baru, baik di Indonesia maupun luar negeri, yang sering merasa terjebak pada pilihan-pilihan tersebut. Banyak dari mereka takut untuk tampil beda, karena khawatir tidak diterima oleh pasar atau komunitas. Padahal, hip-hop sejak awal lahir justru karena keberanian untuk menjadi berbeda dan keluar dari pakem.

Dengan dominasi tiga "jalan besar" tersebut, banyak rapper muda merasa harus meniru satu gaya agar bisa diterima industri. Akibatnya, kreativitas jadi terbatas dan warna musik yang dihasilkan terasa monoton. Padahal, keberagaman seharusnya menjadi kekuatan utama di dunia hip-hop.
Faktanya, hip-hop jauh lebih kaya dan fleksibel. Sepanjang sejarahnya, selalu ada rapper yang menemukan "jalan alternatif" dan berhasil menonjol lewat keunikan masing-masing. Berikut beberapa jalur menarik yang menurut saya layak untuk dipertimbangkan sebagai personal branding bagi rapper masa kini:

- Entertainer/Komedi/Satire
Contoh: Lil Dicky, Tyler, The Creator (awal karier).
Mengandalkan lirik-lirik lucu, parodi, dan satire kehidupan modern.
Branding: "Saya ingin menghibur, tidak selalu harus serius."

- Nerd/Geek Rap
Contoh: Logic, Childish Gambino, Lupe Fiasco.
Mengangkat referensi pop culture, teknologi, game, dan komik ke dalam lirik.
Branding: Menjadi suara unik dari dunia geek di hip-hop.

- Trap Star/Hustler
Contoh: Future, Young Thug, Gucci Mane.
Fokus pada kehidupan jalanan, hustle, dan budaya trap.
Branding: "Saya menulis dan menyanyi tentang kehidupan nyata saya."

- Experimental/Avant-Garde
Contoh: Tyler, The Creator (sekarang), Kanye West, MF DOOM.
Selalu bereksperimen dengan musik, visual, dan persona.
Branding: Tidak bisa ditebak, selalu inovatif.

- Female Empowerment/Feminist Rap
Contoh: Nicki Minaj, Cardi B, Megan Thee Stallion, Rapsody.
Lirik-lirik penuh kekuatan perempuan dan inspirasi untuk wanita lain.
Branding: "Queen energy" dalam dunia hip-hop yang didominasi pria.

- Conscious but Street
Contoh: Nipsey Hussle, 21 Savage (belakangan), Vince Staples.
Menggabungkan realita jalanan dengan pesan membangun.
Branding: Menjadi panutan lokal, urban educator.

- Regional/Cultural Unik
Contoh: Bad Bunny (Latin), Rich Brian (Asia), Stormzy (UK).
Mengangkat budaya atau bahasa daerah sebagai identitas utama.
Branding: Mewakili suara kultur tertentu, bukan sekadar mengikuti tren global.

- Producer-Rapper

Contoh: Kanye West, J. Cole, Metro Boomin.
Tidak hanya tampil sebagai rapper, tapi juga memproduksi musik sendiri.
Branding: "Creative control", menguasai karya dari awal sampai akhir.

Saya yakin, jalur-jalur ini membuktikan bahwa dunia hip-hop selalu membuka ruang untuk kreativitas dan inovasi. Tidak harus terpaku pada satu pola, setiap musisi bisa merancang jalan sendiri sesuai keunikan, pengalaman, dan passion masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun