Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Asesmen Nasional Bukan Pengganti UN, Ini 7 Perbedaannya

5 Februari 2021   23:51 Diperbarui: 6 Februari 2021   07:01 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Asesmen Nasional akan dilaksanakan untuk semua jenjang pendidikan formal yaitu SD, SMP, SMA/SMK serta program kesetaraan jenjang dasar dan menengah. Ini jelas berbeda dengan konsep pelaksanaan UN, karena selama ini UN hanya dilaksanakan untuk jenjang sekolah menengah, tidak termasuk jenjang dasar.

Ketiga, Asesmen Nasional tidak dilaksanakan pada siswa yang berada di tingkat akhir pada setiap jenjang sebagaimana selama ini UN dilaksanakan untuk siswa kelas 9 SMP dan siswa kelas 12 SMA dan SMK.

Asesmen Nasional akan diterapkan untuk siswa di kelas 5 SD, kelas 8 SMP dan kelas 11 SMA/SMK. Penetapan level siswa yang akan mengikuti Asesmen Nasional ini sesuai dengan tujuannya untuk mengevaluasi mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

Hasil Asesmen Nasional siswa yang todal berada di tingkat akhir jenjang, memungkinkan untuk dijadikan bahan evaluasi terkait proses pembelajaran di sekolah, dan lebih lanjut mutu di tingkat satuan pendidikan. Sehingga, siswa yang mengikuti Asesmen Nasional masih bisa menikmati usaha satuan pendidikan untuk mengubah mutu pendidikan ketika berada di tingkat akhir jenjang.

Keempat, Asesmen Nasional dilaksanakan dengan metode survei, di mana siswa dipilih secara acak dari level atau kelas setiap jenjang penilaian. Ini sangat berbeda dengan pelaksanaan UN yang menerapkan metode sensus di mana semua siswa di tingkat akhir jenjang wajib mengikuti.

Apakah ini justru akan memberikan ruang bagi sekolah untuk mempersiapkan program khusus agar siswa yang akan mengikuti Asesmen Nasional dapat memperoleh nilai tinggi? Sehingga tujuan untuk mendapatkan peta mutu pendidikan menjadi tidak tercapai.

Sebagai catatan, sekolah tidak dapat mengajukan daftar siswa yang akan mengikuti Asesmen Nasional untuk menghindari peserta yang hanya dari level kemampuan seragam. Sistem yang akan memilih secara acak siswa yang akan menjadi peserta Asesmen Nasional.

Kelima, model soal di AKM Asesmen Nasional lebih beragama dibandingkan dengan soal UN yang hanya berbentuk pilihan ganda dan isian singkat. Soal AKM Asesmen Nasional juga ditambah model soal pilhan ganda kompleks yang bisa saja jawabannya lebih dari satu, soal menjodohkan dan termasuk soal uraian.

Keenam, sasaran penilaian dalam AKM Asesmen Nasional hanya mencakup kompetensi literasi dan numerasi. Kedua kompetensi ini diyakini sebagai kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif. Sedangkan konten pada literasi membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, yaitu teks informasi dan teks fiksi.

Asesmen numerasi mencakup pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan siswa untuk menggunakan matematika dalam cakupan dan situasi yang lebih luas. Ini termasuk pengetahuan dan keterampilan untuk bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah sahari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun