Mereka adalah Indrian Puspita Rahmadhani asal Aceh sebagai Pembawa Bendera, Muhammad Adzan asaI Nusa Tenggara Barat sebagai Pembentang Bendera, dan Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata asal Bali sebagai Penggerek Bendera merah putih.
Tidak ada prosesi menaiki tangga seperti biasanya. Ketiga anggota tim sabang pasukan pengibar tersebut langsung melaksanakan tugasnya untuk menaikkan sang merah putih menuju tiang bendera. Ketiganya pun mengenakan masker yang berwarna putih.
Usai pengibaran bendera, dilanjutkan dengan parade lagu oleh Paduan Suara Nasional dan Orchestra Gita Bahana Nusantara. Lagu-lagu dikumandangkan secara virtual, masing-masing anggota paduan suara melakukan proses rekaman dari tempat masing-masing dan dipadukan dalam satu layar.
Lagu pertama yang dikumandangkan adalah lagu Hari Merdeka dan diikuti lagu Syukur. Kedua lagu ini merupakan gubahan komponis HS Mutahar, yang secara rutin dinyanyikan saat Peringatan HUT RI di Istana Merdeka.
Usai dikumandangkan lagu-lagu nasional, komandan upacara segera memberikan laporan tanda upacara selesai dan segera dibubarkan. Tidak ada sambutan Presiden. Dengan selesainya upacara, Presiden pun segera meninggalkan tempat upacara.
Upacara diakhiri dengan penghormatan kepada inspektur upacara dipimpin oleh komandan upacara dengan diiringi tanda kebesaran. Presiden RI beserta Ibu Negera, serta Wakil Presiden dan Ibu, selanjutnya meninggalkan tempat upacara.
Dari layar virtual, tampil presiden dan wakil presiden terdahulu serta beberapa undangan lainnya, yang mengikuti upacara secara virtual dari tempat masing-masing.
Sesuai dengan arahan Presiden, upacara peringatan HUT RI ke75 di Istana Negara kali ini memang dihadiri dengan peserta yang sangat terbatas.
Upacara ini disiarkan secara langsung melalui Channel Youtube Sekretariat Negara dan Aplikasi Zoom. Peserta Zoom ini adalah peserta terbanyak di Zoom yang pernah dilaksanakan karena jumlahnya mencapai 17.845, dan tercatat sebagai rekor Muri.
Kondisi pandemi covid-19 memang telah membuat sejarah baru dalam kehidupan berbangsa kita, Indonesia. Kemeriahan peringatan 17 Agustus yang biasanya sangat ramai, kini dilaksanakan lebih hikmad dan suasa yang lebih sepi di Istana Negara.