Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips untuk Orangtua dalam Mengatasi Malas Belajar pada Anak

6 Agustus 2020   07:18 Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:09 2160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak malas belajar (Sumber: www.shutterstock.com)

Masa pandemi covid 19 masih terus saja berlangsung. Penambahan jumlah pasien positif Corona juga terjadi, masih di atas angka 1000 perhari. Tentunya berlakunya kembali pembelajaran tatap muka yang diharap dan diimpikan orangtua, siswa dan guru akan tertunda lagi.

Anak sulung saya sering bertanya, "Ibu, kapan sih sekolahnya?"

Saya menjawab, "Lah kan sekarang sudah sekolah. Bu guru sudah memberikan materi dan tugas kan?"

"Mmm... maksudku pelajaran tatap muka..."

Saya menjelaskan bahwa virus Corona masih banyak dan mengkhawatirkan jika para siswa bersekolah secara tatap muka. Oh iya... saya tanpa sadar mendengar anak saya mengucapkan istilah pelajaran tatap muka. 

Entah dari mana dia tahu. Atau mungkin dia memerhatikan ibu dan buliknya sering ngobrol tentang pembelajaran jarak jauh dan tatap muka. Tetapi saya cukup bersyukur, dia tahu maksud pelajaran tatap muka. Artinya dia belajar peka dari obrolan orangtuanya.

**

Apa yang dipertanyakan si sulung saya, juga ditanyakan anak kedua saya. Bahkan anak lainnya juga melakukan hal yang sama kepada orangtua atau gurunya. Pertanyaan itu menunjukkan bahwa anak sudah merasa bosan di rumah, baik dalam belajar maupun aktivitas lainnya. 

Dampak dari rasa jenuh dengan adanya PJJ, anak tak lagi bersemangat mengikuti pembelajaran online ini. Bagaimana saya bisa mengatakan itu? 

Setidaknya saya amati dari anak dan para siswa. Mereka terkesan asal mengerjakan tugas. Bahkan tugas dari sekolah malah dikerjakan oleh orangtuanya meski tidak semua anak.

Jika mempergunakan aneka cara pembelajaran yang mengutamakan IT, tidak akan terlihat siapa yang mengerjakan tugas siswa. Makanya nilai terkadang meragukan. Akan tetapi jika cara pengumpulan tugas melalui WA dan uraian tertulis maka mau tak mau siswa harus mengerjakan atau menulis sendiri pekerjaan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun