Di sebuah taman di pusat kota. Terlihat bunga bermekaran dan kupu serta kumbang terbang. Sesekali hinggap pada bunga yang berwarna-warni dan cantik. Tampak beberapa anak yang bermain di antara bunga. Sesekali mereka mencium harumnya bunga.Â
"Bunga itu harus dijaga. Nggak boleh dipetik," ucap gadis berjilbab kuning ketika melihat temannya akan memetik bunga Mawar.
Gadis berjilbab kuning itu bernama Lala. Sedang teman yang mau memetik bunga mawar bernama Tiara.
Tiara tersenyum. Dia mau protes tetapi dia ingat kalau tangannya pernah tertusuk duri mawar saat nekat memetik mawar. Rasanya sakit dan saat mau sembuh, terasa agak gatal.
"Sebenarnya aku sangat menyukai mawar ini, La. Tapi sudahlah, lebih baik aku melihatnya saja."
Mawar sangat gembira ketika mendengar Tiara mengatakan kalau suka dengannya. Paling tidak, dia tidak iri lagi kepada bunga Melati atau Kemuning.
"Hai, gadis kecil. Aku senang sekali karena kamu menyukaiku," ucap Mawar dengan riang. Tiara terkejut saat menyadari seolah bunga Mawar tengah bicara padanya. Seperti bunga yang bisa berbicara dalam film-film kartun yang pernah dilihatnya.
"Iya. Aku senang. Warnamu indah, tapi aku cukup melihatmu saja ya. Takut kena durimu," ucap Tiara pada Mawar sambil tersenyum. Lalu dia memanggil ibunya untuk memotretnya bersama Mawar.
***
Ya...biasanya para pengunjung taman sangat menyukai Melati dan Kemuning. Mereka menciumi bunga-bunga itu. Bunga kecil tetapi memang sangat harum baunya.Â
Mawar yang sudah merasa menjadi bunga yang paling cantik warna dan sedikit harum, menjadi iri pada Melati dan Kemuning.