Di sebuah dahan pohon jambu air, Merpati tengah berteduh. Merpati itu merasakan udara yang sejuk. Ya setelah dia terbang di bawah sinar matahari yang terik. Keringat yang tadi memenuhi tubuhnya, perlahan hilang. Dilihatnya pohon jambu tengah berbunga.Â
"Hmmm, tak lama lagi buah jambu bisa kunikmati..." batin Merpati membayangkan betapa segarnya jambu air nantinya.
Di saat Merpati berteduh dan mengkhayal manisnya buah jambu air, kawanan bebek asyik bermain. Tak jauh dari pohon jambu air. Tepatnya di kubangan air yang sangat kotor.
Melihat kawanan bebek bermain di tempat yang jorok, Merpati mau muntah.Â
"Hei, kalian. Jorok sekali! Kenapa tak bermain di tempat yang bersih?" teriak Merpati.
Kawanan bebek tak mempedulikan teriakan Merpati. Karenanya Merpati jadi kesal sendiri. Ucapannya tak didengar kawanan bebek sama sekali.
Akhirnya Merpati terbang ke dahan yang lebih rendah. Biar kawanan bebek mendengar ucapannya.
"Hei, kalian. Kenapa tak menjawab pertanyaanku?" Tanya Merpati kepada kawanan bebek.
Menyadari kedatangan Merpati, kawanan bebek menghentikan bermainnya. Kepala bebek sedikit mendongak ke atas.
"Hai, Merpati. Maafkan kami. Kami tidak mendengarmu," ucap salah satu bebek.
Merpati itu cemberut, menahan marah.