Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Beberapa Aktivitas Menyenangkan bagi Anak dalam Masa "Dirumahkan"

27 Maret 2020   13:31 Diperbarui: 27 Maret 2020   13:51 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Makanya tunda dulu bermain airnya ya. Kalau Corona sudah berlalu kita ke kolam renang."

"Tapi ibu janji ya. Nggak bohong!"

**

WFH dan SFH sangat luar biasa bagi saya dan keluarga. Mungkin bagi orang lain juga. Harus memantau anak dan sabar memberikan pengertian bagi anak agar tidak keluyuran dan beraktivitas secara bebas di luar rumah.

Untuk mengingatkan bahwa mereka tidak libur tentu sangat sulit. Harus berulangkali menunjukkan peringatan dari guru mereka. Dengan bahasa anak yang mudah dipahami. Terkadang saya pribadi lupa bahwa saya bicara dengan anak-anak yang pikirannya masih polos.

Masa-masa di mana semua orang harus waspada tak jarang membuat stress atau uring-uringan, entah anak maupun orangtua. Bagaimanapun orangtua harus terus dan terus mengingatkan anak. Diusahakan semua lancar.

Nah untuk kelancaran dalam mengkarantina anak maka harus ada kerjasama antara ibu dan bapaknya. Di saat ibu tidak digubris lagi ucapannya, maka bapaknya yang harus memberitahukan kepada anak tentang pentingnya kewaspadaan atas virus corona ini.

Orang tualah yang berperan penting dalam mendidik anak, termasuk informasi virus corona. Saling memberikan dukungan kepada satu sama lain. Jika perlu buat jadwal khusus selama anak belajar di rumah. 

Memang mereka sedang belajar, hanya tempatnya pindah ke rumah. Orang tua perlu membuat jadwak karenanya. Akan tetapi jadwalnya tidak sama persis seperti jadwal pelajaran di sekolah. Akan sangat repot jika peran guru di sekolah digantikan orangtua seratus persen.

Jadwal dimulai pagi hari. Diawali shalat Subuh. Selanjutnya sarapan, olahraga dan berjemur. Ini penting untuk menjaga kebugaran tubuh. Selain itu, karena anak terbiasa shalat dhuha di sekolah, maka mereka juga dijadwal untuk shalat dhuha meski hanya dua rakaat.

Setelah itu anak boleh menonton televisi. Pastikan bahwa mereka menonton tayangan sesuai dengan usia mereka agar kejiwaan mereka berkembang sebagaimana anak seumurannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun