Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Cinta] Cinta Kami untuk Anak Negeri

14 Maret 2020   08:34 Diperbarui: 19 Juli 2020   08:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini aku tak tahu, harus marah ataukah menangis. Kamu begitu tega bicara keburukanku dan teman-teman di luar sana. Kamu bicara kalau kami pelit dan mendoakan keburukan untuk kami.

"Mungkin kalau mati mereka akan mengubur diri sendiri" begitu yang kudengar.

Astaghfirullah.

Kawan, tuduhanmu sangat menyakitkan. Oh iya. Kamu tak perlu menyalahkan semua, karena akulah yang berinisiatif mematikan wifi. Kamu cukup salahkan aku saja. Pulang sekolah, bukannya segera pulang tetapi anak-anak malah memegang HP di lingkungan kita. 

Tak kusangka niatan itu menjadi masalah. Kamu bilang bahwa kami buruk. Boleh saja kamu mengatakan itu. Tapi kawan, mari kita berpikir jauh ke depan. Demi anak-anak. 

Kita tentu tahu jika anak-anak bebas mengakses internet. Mereka tak bisa kita awasi terus. Kita tak punya waktu untuk itu. Karenanya mereka harus diselamatkan. 

Jika kamu bertanya kenapa kulakukan. Aku ingin mereka dipantau orangtuanya. Silakan anak-anak berinternet asal di rumah sehingga orang tua bisa mengetahui apa saja yang dilihat atau dibaca.

Kamu mungkin menganggap kami keterlaluan. Lalu kamu bicara keburukan kami. Kami ikhlaskan saja. Tetapi kami berharap cerita buruk itu akan menghapus sedikit dosa kami.

Biarlah Allah yang Tahu maksud kami. Kami ikhlas jika terlihat buruk di mata manusia. Biar kami baik di mataNya. Demi cinta untuk anak negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun