Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mas Mumtaz

24 Agustus 2019   08:47 Diperbarui: 24 Agustus 2019   08:53 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku membaca pesan Yuni sambil tersenyum.

"Iya, Yun. Aku nggak mungkin berani foto sama lelaki kalau bukan muridku..."

Chat lain juga kubalas satu persatu. Juga chat dari mas Mumtaz. Dia tampaknya kesal. Chatnya tak hanya 2 sampai 5 chat. Saking aku asyik ber-chat ria dengan bu Fika

Mas Mumtaz protes karena aku foto dengan lelaki lain. Alasannya khawatir kalau nanti dilihat Husna yang sudah beranjak remaja. Husna bisa salah paham kalau melihat foto ibu bersama lelaki lain. Kejiwaan Husna bisa terganggu. 

Aku baru tersadar setelah diprotes Mas Mumtaz. Sumber kebahagiaan Husna itu ibu dan ayahnya. Aku bisa saja menyakiti hati Husna. Ah...untunglah sekarang hari Rabu, HP Husna aku yang pegang.

Buru- buru kuhapus story di WAku.

**

Bakda Asar aku sampai rumah. Di teras ada mas Mumtaz dan Husna. Husna menyambut kepulanganku seperti biasa.

"Dari tadi ayah diam saja. Pegang HP terus, tak seperti biasanya. Ayah kenapa ya, bu? Jadi kelihatan jelek begitu..." Bisik Husna setelah menyalami dan mencium tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun