Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lebaran Haji Tahun Depan

12 Agustus 2019   05:45 Diperbarui: 13 Agustus 2019   13:40 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict: 73photoworks.com

Sejak kemarin sore sampai Minggu sore ini aku belum menghubungi Sherly sama sekali. Rasanya dua hari ini sangat melelahkan. Sabtu ikut persiapan hari raya Idul Adha bersama panitia lainnya. Malam hari ikut takbir keliling, mengoordinasi pengurus TPA dan santri biar takbir keliling bisa lancar.

Setelah takbir keliling istirahat demi aktivitas Minggu yang pasti lebih menguras tenaga. Menjadi panitia kurban, membantu proses penyembelihan hewan kurban dan mendistribusikan kepada shohibul kurban dan para warga sekitar.

Kini selesai sudah penyembelihan hewan kurban serta pendistribusiannya. Tinggal lelah yang terasa. Sesampai di rumah, rendang masakan ibu sudah siap di meja.

"Kalau mau makan sudah ibu masakkan rendang, Sang..."

Ibu secara halus menyuruhku makan. Ya memang, aku tak biasa makan di lokasi penyembelihan hewan kurban. Rasanya melihat daging sudah kenyang duluan. Meski sebenarnya panitia sudah memasak nasi dengan urap dan daging, aku lebih suka makan di rumah.

"Ya, bu. Aku mandi dulu. Bau kambing ini..."

Ibu tertawa mendengar ucapan yang asal dari mulutku. Tanpa jawaban dari ibu, aku melesat, meraih handuk di tempat jemuran dan mandi. 

Selepas itu barulah aku menuju meja makan. Tak tega rasanya melihat masakan ibu tak tersentuh tanganku. Kasihan juga perutku yang menahan lapar. Di lokasi penyembelihan hewan aku hanya minum dan menikmati snack ringan saja.

Aku mengambil piring, mengisi dengan nasi dan rendang masakan ibu. Kuambil duduk di dekat jendela saja, biar mendapat udara dari luar. 

Sambil menikmati makanku, aku mengecek HP yang sedari pagi tak kubuka. Ada banyak pesan yang masuk. Dari keluarga kampus, alumni SD, alumni SMP, alumni SMA, alumni kuliah. Itu sudah ribuan chat yang masuk. 

Aku belum tertarik membuka chat WAG tadi. Aku mengecek pesan pribadi saja, kuprioritaskan dari Sherly. Kangen juga chat dengannya. Biasanya setiap hari, bisa ratusan chat dengannya. Untuk hari ini hanya ada chat dari Sherly.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun