Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Kali Ini (2)

7 Desember 2018   18:53 Diperbarui: 7 Desember 2018   19:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ah...kenapa pula Nadin menemuiku hanya untuk cerita tentangnya? Aku sudah cukup tenang tak mendengar kisahnya selama beberapa bulan terakhir.

Aku terdiam. Aku ingin menguasai hatiku. Ku biarkan Nadin menata hati dan kekesalannya.

"Budhe Intan mau menjodohkan Indra dengan Ziya...", Ucap Nadin dengan suara agak tinggi.

Jantungku berdetak kencang mendengarnya. Hatiku sakit meski sebenarnya tak boleh ku rasakan.

"Kamu tahu nggak, Ra? Siapa Ziya itu?", Nadin bertanya kepadaku.

Aku menggelengkan kepalaku.

"Dia masih saudara Indra. Masih saudaraku juga..."

Nadin terdiam. Sepertinya memilih kata yang tepat untuk menceritakan keadaan saudara- saudaranya.

"Ra, Budhe Intan ingin menyelamatkan nama baik keluarga Ziya. Ziya itu saudaraku yang labil. Dia punya kekasih. Tapi mereka kebablasan..."

Aku sudah bisa menerka jalan ceritanya. Lama aku dan Nadin membisu. Aku biarkan Nadin dengan pikirannya. Dia pun membiarkan ku dengan pikiran dan hatiku.

Ku lirik arlojiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun