Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Kali Ini (1)

7 Desember 2018   15:52 Diperbarui: 7 Desember 2018   16:18 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tolong aku sahabatku

Dengarlah jerit hatiku

Tentang dia

Tentang dia

Masih slalu tentang dia...

Ah lagu lama itu sampai saat ini masih membuat hatiku bergetar. Ingatanku akan dia yang pernah singgah di hatiku.

Suatu saat, entah dia bercanda ataukah serius, dia ingin menjadikan dirinya sebagai orang yang dekat denganku. Aku yang belum lama mengenalnya, tak begitu saja mempercayai keinginannya. Meskipun dalam hati kecilku terasa bunga bermekaran.

Aku hanya tersenyum tiap dia mengatakan keinginannya itu. Mungkin aku memberi kesempatan pada hatiku untuk membukakan pintu untuknya.

Komunikasi terus terjadi meski terhalang oleh aktivitasku yang baru saja lulus kuliah dan baru mencari tempat kerja. Begitu juga dia. Aktivitasnya tak kalah luar biasa di propinsi sebelah sana.

Ku bayangkan hubungan yang berat karena LDR. Hati terasa sesak. Belum lagi jiwa labilku sering mempertanyakan apa yang dilakukannya ketika tak menyapaku lewat telepon atau pesan singkatnya.

Ah... mungkin aku saja yang GR. Dia hanya bilang ingin jadi orang terdekatku, itu mungkin salah ku artikan. Jadi rasanya norak juga kalau aku berharap lebih akan hubungan kami. Kalau memikirkan hubungan jarak jauh, rasanya terlalu lucu dan gila.

Jatuh cinta tanpa bisa ku ungkapkan akhirnya menjadi bumerang bagiku sendiri. Kalau tak ada komitmen untuk bersama kenapa aku mengharapkannya? Aku kesal pada diriku sendiri. Aku kesal padanya.

Aku ingin menghilangkan harapanku yang gila. Apalagi saat-saat akhir ini dia jarang menghubungiku. Ku hilangkan jejakku bersama rintik hujan. Di sana dia lebih ingin sukses demi orang terkasihnya, ibundanya.

Saat ini, hujan kembali membasahi bumi Handayaniku. Dan ku ingat kenangan itu. Terasa sakit dan ada sesal mengapa itu bisa terjadi.

Cinta...

Bukan hanya ucap

Bukan hanya ingin

Bukan hanya janji

Setia

Bukti

Juga komitmen

Itu yang tak ku sadari

Mungkin juga dirimu

Kita hanya punya ingin

Tapi Yang Kuasa punya rahasia lain

Pertemuan denganmu

Mengajarkanku tentang arti kesetiaan

Arti kesetiaan

Komitmen pada janji

Ah...Cinta...

Temukan kebahagiaanmu

Doa terbaik untukmu

Maaf ku tak bisa membersamaimu

Ku harap doa sama untukku

Darimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun