Mohon tunggu...
Jonnevan Chandra
Jonnevan Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar di Kolese Kanisius

Senang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hand Dryer: Go Green or Go Gross?

30 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 30 Juli 2023   12:05 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ketika kita sedang ke kamar mandi di Mal, kita akan berjumpa dengan mesin hand dryer. Tentu, setelah kita melakukan bisnis di kamar mandi, kita akan mencuci tangan. Lalu, kita diberikan 2 opsi, mengeringkan tangan menggunakan tisu, atau dengan hand dryer. Banyak orang lebih memilih menggunakan hand dryer karena penggunaannya yang lebih mudah dan simpel. Bahkan di beberapa tempat, mereka akan membujuk kita untuk menggunakan hand dryer dengan alasan "Go Green". Namun yang banyak orang tidak ketahui, mesin hand dryer ini sebenarnya sangat kotor. Yuk coba simak penjelasannya.

Teori hand dryer yang sangat kotor ini dapat dibuktikan dengan eksperimen yang dilakukan oleh peneliti di Harvard. Peneliti meletakkan beberapa cawan petri dalam kondisi berbeda. Ada 1 cawan petri yang diletakkan di kamar mandi dengan hand dryer dalam kondisi mati, dan 1 lagi dalam kondisi hand dryer menyala selama 30 detik. Setelah dianalisis di laboratorium mikrobiologi, cawan petri yang diletakkan di bawah hand dryer yang mati hanya menghasilkan 1, atau bahkan 0 koloni bakteri. Sedangkan cawan petri yang diletakkan di bawah hand dryer yang menyala menghasilkan 18-60 koloni bakteri, tetapi ada yang mencapai hingga 254 koloni.

Pertanyaannya adalah, mengapa hand dryer ini bisa sangat kotor? Salah satu hipotesis para peneliti ialah udara kamar mandi yang memang kotor. Maka karena itu, mereka memasang HEPA (high efficiency particulate air [filter]) untuk mengurangi sebagian besar bakteri yang melewati filter tersebut. Ketika mereka melakukan eksperimennya kembali, maka hasilnya adalah jumlah koloni bakteri di cawan tersebut berkurang sebanyak 75%. Maka dapat disimpulkan bahwa kejorokan hand dryer berasal dari udara kamar mandi yang memang kotor.

Lalu, dari mana kah asal bakteri di udara ini? Sebagian besar bakteri ini berasal dari flush toilet yang tidak ditutupi. Setiap kali kita flush toilet, toilet akan merilis gumpalan tetesan air kecil di udara. Tetesan air ini, atau disebut juga sebagai aerosol, dapat membawa dan menyebar patogen dari kotoran manusia---serta akhirnya mencemarkan udara kamar mandi. Melalui uji coba yang dilakukan menggunakan laser, dapat dilahat bahwa aerosol ini dapat menyebar hingga 6 meter persegi. Ini berarti setiap kali ketika kita melakukan kegiatan buang air besar dan kita flush, maka ada kemungkinan bahwa bakteri dari kotoran tersebut akan tertembak kembali ke udara sejauh 6 meter persegi.

Namun, dari bakteri yang terdeteksi, tidak semuanya sungguh-sungguh berbahaya bagi manusia, kecuali Staphylococcus aureus. Beberapa bakteri lain, seperti Acinebacter, hanya menginfeksi orang yang sedang sakit. Sisa bakteri yang ditemukan relatif aman. 

Jet Air vs Hand Dryer Panas

Beberapa dari kita mungkin familiar dengan kata "Jet Air Dryer". Namun, apa sih perbedaannya dengan hand dryer? Perbedaannya cukup simpel, Jet Air merupakan tipe hand dryer yang melepaskan udara kencang agar air bisa turun dari tangan kita; sedangkan hand dryer panas menggunakan teknik evaporasi. Tentu saja, Jet Air akan menyebarkan lebih banyak bakteri dibandingkan hand dryer panas.

Solusi Terbaik

Tisu. Tisu tetap menjadi solusi terbaik karena tisu tidak akan menyebarkan bakteri apapun yang dimiliki oleh hand dryer panas. Selain itu, mengeringkan tangan menggunakan tisu juga tidak terlalu ribet dan relatif mudah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun