Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota. Di kampus, aku di anggap sebagai bahan lelucon bagi mereka. Aku juga tidak ambil pusing ketika mereka membullyku.
"Hey lihat! Ada Ryan hitam. Kulitnya seperti oli ya hahahaha" Ucap Rendi.
Mereka melempariku ketika aku berjalan di depan mereka, aku diludahi, aku dipukul dan sebagainya.
Dan semua itu terjadi karena Rendi yang memulai.
Semua orang suka untuk membullyku dan itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Aku dipandang sebelah mata akan tetapi aku memilih diam dan mempelajari semua yang mereka lakukan terhadapku.
Apa yang mereka lakukan padaku tidak pernah kubalas sedikit pun walau mereka sering membullyku terutama Rendi.
Meskipun aku tidak mempunyai satu pun teman yang dapat membelaku tapi aku mempunyai satu teman setia, yaitu kegelapan.
Bagiku kegelapan adalah teman setia disaat aku menangis membutuhkan ruang untuk menghapus segala kekesalan.
Gelap sama seperti diriku. Aku menutup diri dan terlihat hitam di mata semua orang. Ya, sama seperti kulitku yang gelap.
Ada kala di mana gelap datang dan memelukku dari belakang ketika aku dalam keadaan yang begitu sulit.
Kegelapan bisa meringankan lara. Jadi, gelap adalah teman setia dari waktu-waktu yang hilang.