Lawang, Selasa tanggal 24 Juni 2025 --Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dosen dan mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang yang diketuai oleh Drs. Joni Dwi Pribadi, M.AB. melakukan kegiatan pengabdian berupa Pelatihan dan Bimbingan untuk Pemberdayaan Penyandang Disabilitas melalui Pemasaran Online. Pelatihan dan bimbingan ini diberikan kepada mayoritas penyandang tuli yang tergabung dalam komunitas Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu memasarkan hasil karya mereka seperti batik ciprat, batik tulis, keset kaki, tas dan dompet dari kain perca dengan menggunakan aplikasi WhatsApp Business. Bertempat di aula Kantor Desa Turirejo Lawang, kegiatan pengabdian dibuka oleh Perangkat Desa Turirejo dan Founder LINKSOS, Bapak Ken Kertaning Tyas.
Pada saat memberikan materi pelatihan, Joni yang menjadi ketua pengabdian, menyampaikan kepada peserta bahwa untuk memasarkan produk yang dihasilkan oleh peserta dapat dilakukan dengan mudah dan dengan biaya yang dapat dijangkau yaitu dengan menggunakan WhatsApp Bisnis.
"Bermigrasi dari WhatsApp Versi Biasa ke Versi Bisnis adalah solusi termudah dan termurah bagi Penyandang Tuli untuk memasarkan dan menjual produknya secara daring," ujar Joni, ketua tim pengabdian, mengawali kegiatan bimbingan dan pelatihan yang diberikannya. WhatsApp Bisnis memiliki profil bisnis, katalog produk, manajemen label pesan, balasan otomatis, statistik pesan, untuk mempermudah komunikasi dengan pembeli atau pelanggan dan mengelola bisnis secara lebih efisien. "Dengan menggunakan fitur bisnis profesional yang dimiliki WhatsApp bisnis, diharapkan masyarakat akan semakin percaya akan potensi tersembunyi yang dimiliki oleh penyandang disabilitas", tambah Joni.
Sejak dimulai sampai dengan berakhirnya kegiatan PkM, tidak satupun peserta yang beranjak dari tempatnya. Ini menunjukkan bahwa peserta sangat antusias. Bagaimana tidak membuat peserta sangat antusias, karena pelatihan WhatsApp bisnis sangat menjanjikan untuk mengangkat ekonomi dan membantu mereka pemperluas jangkauan pasarnya. Apalagi, selama kegiatan PkM, ada dosen yang bertugas menyampaikan pesan secara tertulis di LCD Proyektor serta ada pula dosen dan mahasiswa yang dengan sabar mendampingi dan menjawab serta memberikan solusi atas pertanyaan dan kesulitan mereka.
Dari hasil bimbingan dan pelatihan, tidak hanya peningkatan kepercayaan masyarakat atas usaha bisnis dan jangkauan pasar yang ditembus oleh produk mereka, akan tetapi peserta juga menyadari bahwa mereka juga memiliki kesempatan yang sama seperti yang lainnya untuk dapat menjalankan bisnis secara daring. Ternyata, dengan hanya menggunakan WhatsApp bisnis, semua produk yang sudah mereka hasilkan dapat ditampilkan melalui fitur katalog dan eksistensi mereka dapat diketahui lebih detail melalui profil bisnis. Sehingga mereka tidak perlu lagi selalu disibukkan dengan meng-update status secara berkala seperti pada saat mereka menggunakan WhatsApp versi biasa.
Di akhir kegiatan PkM, Joni memberikan semangat, "Bapak dan ibu peserta bimbingan dan pelatihan sekarang sudah memiliki sarana untuk memasarkan dan berjualan secara online dengan menggunakan WhatsApp bisnis. Teruslah diasah dan dikembangkan keterampilan yang sudah dimiliki. buktikan bahwa penyandang disabilitas juga dapat berprestasi." Ketika menerapkan WhatsApp bisnis secara konsisten, ada manfaat lain yang didapat yaitu penyandang disabilitas akan naik kelas, meningkatkan efisiensi bisnis, serta menumbuhkan kreatifitas dan inovasi untuk menghasilkan produk-produk lainnya. Ada harapan lain yang diinginkan oleh peserta yaitu mereka dapat membuat website sederhana misalnya menggunakan Google Sites untuk menunjang pemasaran online mereka di WhatsApp bisnis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI