Mohon tunggu...
吳明源 (Jonathan Calvin)
吳明源 (Jonathan Calvin) Mohon Tunggu... Administrasi - Pencerita berdasar fakta

Cerita berdasar fakta dan fenomena yang masih hangat diperbincangkan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sapioseksual : Orientasi Seksual atau Imajinasi Semata

1 April 2023   07:00 Diperbarui: 1 Mei 2023   09:24 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.raluca.mitarca.com/illustrations/sapiosexual

Sejak 1976, filsuf Prancis Michel Foucault dalam bukunya “L'Histoire de la sexualité” (The History of Sexuality)  pada volume 1 berjudul “La volonté de savoir”(The Will to Knowledge) membuat penelitian berbasis kasus dengan menyimpulkan bahwa seksualitas adalah konstruksi sosial yang digunakan sebagai bentuk kontrol dan hampir 50 tahun hingga saat ini, masyarakat sibuk mengkonstruksi seksualitas bersama dengan orientasi tradisional, heteroseksual, homoseksual, biseksual, dan segudang pilihan lain yang kini menjadi cabang ilmu baru yang layak untuk diteliti.

Cabang keilmuan ini menjawab keresahan beberapa orang yang tidak mau digolongkan berdasarkan label yang telah ada seperti heteroseksual (pria dan wanita), homoseksual, dan biseksual. Pada paham lama, orientasi seksual sebagai label bersifat menyempitkan pandangan pada 2 jenis kelamin pria dan wanita. Namun, label ini dimanfaatkan untuk menemukan orang dengan minat seksual yang sama dengan mereka. Sedangkan identitas seksual baru yang diciptakan mengurangi fokus pada gender dalam konteks membangun ketertarikan seksual. Dalam pemahaman yang baru, pemahaman tentang identitas seksual lebih menekankan fitur lain yang menarik alih-alih menekankan gender sebagai faktor utama yang dianggap menarik oleh seseorang.

Salah satu orientasi seksual yang dibahas pada artikel ini adalah sapiosexual yang memiliki ketertarikan dengan kecerdasan atau intelegensia dibandingkan penampilan seseorang. Kata tersebut berasal dari kata latin “sapiens” dalam konteks kebijaksanaan. Orang dengan orientasi sapiosexual tertarik dan terangsang oleh percakapan mendalam dan konsep filosofis yang menarik. Istilah sapioseksual mulai terkenal sejak 2002 melalui internet lebih tepatnya dari seorang user LiveJournal yang menceritakan penyebutan istilah itu sejak 1998 bagi orientasi seksual dirinya. Orang tersebut mengungkapkan “Jenis kelamin apa yang Anda sukai dalam seks dan/atau hubungan? Aku? Saya tidak terlalu peduli dengan pipa ledeng. Saya ingin pikiran yang tajam, ingin tahu, berwawasan, dan tidak sopan. Saya ingin seseorang yang diskusi filosofisnya menjadi foreplay. Saya ingin seseorang yang terkadang membuat saya jatuh cinta karena kecerdasan dan selera humornya yang jahat. Saya ingin seseorang yang dapat saya jangkau dan sentuh secara acak. Aku ingin seseorang yang bisa kupeluk.”Dari forum itulah banyak orang yang mengclaim dirinya sebagai seorang sapioseksual.

Namun, menurut hasil penelitian dari Gilles E. Gignac di tahun 2018, kecerdasan bukanlah faktor penting dalam menentukan apakah seseorang seksi atau tidak. Meskipun itu tidak sepenuhnya tidak signifikan, beberapa orang terpilih dengan kecerdasan yang luar biasa mampu membangkitkan Hasrat. Hasil penelitian ini mengindikasikan seorang sapiosexual hanya sekedar memiliki minat terhadap pasangan namun bukan ketertarikan seksual sehingga disimpulkan IQ pasangan yang sangat tinggi bukanlah hal yang paling menarik sehingga sapioseksualitas mungkin merupakan konstruksi psikologis namun dipengaruhi oleh faktor-faktor non-intelektif.

Dalam artikel lainnya, orang yang menyatakan dirinya sapioseksual, memiliki kemunafikan dikarenakan kecerdasan setiap orang sulit untuk diukur dalam sebuah indikator dan sejatinya seorang sapioseksual hanya berminat pada pasangan dengan penanda status sosial yang diperoleh melalui prestasi akademik. Dari pandangan ini, bisa dinilai bahwa seseorang yang menyatakan dirinya berorientasi sapioseksual tidak dapat mengevaluasi IQ seseorang secara kualitatif dan tergolong seseorang yang naif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun