Mohon tunggu...
Jonathan Aditya Widjanarko
Jonathan Aditya Widjanarko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Bandwagoning Brunei Darussalam dalam Menyikapi Ketegangan Laut China Selatan

29 April 2023   15:05 Diperbarui: 8 Mei 2023   23:26 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Upaya bandwagoning dilakukan oleh Brunei untuk tujuan supaya Brunei mendapatkan keuntungan yang lebih. Selain itu, dengan cara ini memperbesar kemungkinan Brunei untuk menang dalam sebuah konflik karena terlindungi oleh negara yang dianggap lebih kuat.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah dalam koridor Laut China Selatan, apa yang membuat Brunei melakukan bandwagoning dengan China dan cenderung 'abai' dengan negara-negara Asia Tenggara? Singkatnya China merupakan negara besar yang mengungguli negara-negara di Asia Tenggara. Seperti yang kita ketahui bahwa China merupakan negara superpower yang berpengaruh di dunia. Brunei dan negara Asia Tenggara lain yang jika dikomparasikan dengan China dalam aspek apapun tentu berada dibawah China. Hal ini yang kemudian memicu Brunei untuk menjalin keharmonisan serta melakukan kerjasama dengan China.

Dengan modal sumber daya alam yang dimiliki, Brunei melakukan kerjasama dengan China untuk menjalin keharmonisan. Salah satu bentuk kerjasama Brunei dan China adalah ketika presiden Xi Jinping mengunjungi Brunei pada November 2018 untuk menjalin kerjasama di bidang perdagangan, investasi, pertanian, makanan halal, serta budaya. Kemudian Brunei dan China merayakan 30 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2021 lalu. Pada momen itu presiden China, Xi Jinping mengirim pesan selamat pada Sultan Brunei. Dalam pesannya, Xi mengatakan bahwa dalam 30 tahun terakhir sejak China dan Brunei menjalin hubungan diplomatik, hubungan bilateral telah mempertahankan perkembangan yang sehat dan cepat.

Kesimpulan

Tidak dapat terelakkan jika masing-masing negara memiliki kepentingan nasionalnya sendiri-sendiri. Dilihat dari tulisan diatas, dapat disimpulkan bahwa Brunei memiliki kepentingan nasional yang berbeda dengan negara-negara tetangganya. Disaat negara lain sibuk mempertahankan wilayah yang diklaim atas Laut China Selatan, Brunei justru memperlihatkan sikap pasrah ketika wilayahnya dalam Laut China Selatan diklaim oleh China. Hal ini tercermin tidak adanya aksi militeristik yang dijalankan Brunei ketika pulau Louisa Reef diambil oleh China mulai tahun 1992.

Berbeda dengan negara lain, Brunei justru mempererat tali silaturahmi dengan China ditengah konflik Laut China Selatan yang terus memanas. Brunei justru mengedepankan sikap kerjasama dan persaudaraan dengan China ketika negara lain sibuk mempertahankan wilayahnya dalam wilayah Laut China Selatan. Hal ini merupakan strategi bandwagoning yang dilakukan oleh Brunei untuk menjaga eksistensinya di tengah negara-negara besar.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun