Mohon tunggu...
Jonathan Suseno Sarwono
Jonathan Suseno Sarwono Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Hubungan Internasional

Menulis adalah cara manusia mengukir dirinya dalam sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bersama Cegah Stunting, Tim I KKN UNDIP 2025 Gelar Penguatan Kader Gizi Posyandu Desa Somokaton

10 Februari 2025   18:24 Diperbarui: 10 Februari 2025   18:24 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Kader Gizi Posyandu Desa Somokaton

Stunting masih menjadi problema yang dihadapi oleh negara Indonesia. Bagaimana tidak? Angka prevalensi stunting di Indonesia termasuk masih tinggi di angka 21,6%, salah satu yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Hal ini berarti masih banyak balita Indonesia yang belum tercukupi gizinya.

Padahal, masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, di mana otak balita telah siap menghadapi stimulasi belajar. Perlunya perhatian lebih pada asupan makanan balita ini didasarkan pada fakta bahwa masa emas balita ini rawan terkena masalah gizi karena kurangnya asupan.

Demikian pula permasalahan yang dihadapi oleh Desa Somokaton. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka stunting di Desa Somokaton mencapai 10,69% dan masih menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat desa untuk diselesaikan.

Pemberian suplementasi gizi merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi makan harian. Adapun pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebaiknya menggunakan bahan makanan yang mengandung gizi tinggi serta mudah didapatkan. Tak lupa juga melibatkan para anggota posyandu yang terlibat dalam kelompok kader gizi desa.

Oleh karena itu, Tim I KKN Undip yang mengabdi di Desa Somokaton, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, dari 6 Januari hingga 16 Februari memutuskan untuk melaksanakan Program Penguatan Peran Kader Posyandu dalam Penurunan Stunting di Desa Somokaton melalui Inovasi Menu PMT Berbahan Pangan Lokal. Terdapat tiga variasi menu PMT yang diusulkan oleh Tim KKN Undip I, yakni Stik, Getuk, dan Perkedel yang semuanya berbahan dasar buah sukun.

Pemilihan sukun sebagai bahan makanan tambahan ini tidak hanya didasari oleh karena faktor berlimpahnya bahan pangan tersebut di Desa Somokaton, tetapi juga karena kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. 

Ambil contoh misalnya, Getuk Sukun (sebanyak enam porsi), memiliki kandungan Energi (79,5 kkal); Protein (0,6 gram); Lemak (4,1 gram); dan Karbohidrat (11,4 gram)

Bahan-bahan yang diperlukan pun cukup mudah untuk didapatkan. Getuk Sukun terbuat dari:

  • 550 gram sukun

  • 150 gram kelapa parut yang diaduk rata dengan sedikit garam

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun