Mohon tunggu...
Jonathan Michael S
Jonathan Michael S Mohon Tunggu... Saya merupakan pelajar di Kolese Kanisius

Hobi saya adalah berolahraga dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CC CUP: Dari Lapangan ke Kehidupan, Menjadi Pemenang Sejati

4 Oktober 2025   14:15 Diperbarui: 4 Oktober 2025   14:15 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CC CUP telah menjadi acara tahunan di sekolah Kolese Kanisius. CC CUP telah diselenggarakan selama kurang lebih 40 tahun. Acara ini menjadi magnet besar bagi anak muda dari berbagai sekolah khususnya di Jakarta. Lebih dari 200 sekolah ikut serta, dan lebih dari 500 panitia bekerja keras di balik layar demi terselenggaranya acara dengan meriah dan lancar. Ajang ini tidak hanya sekadar kompetisi olahraga antar sekolah, tetapi juga sebuah panggung besar di mana karakter anak muda dibentuk dan diuji. Riuh sorak penonton, semangat juang para pemain, dan dedikasi panitia membuktikan bahwa CC Cup adalah ruang belajar kehidupan yang sesungguhnya.

Olahraga mengajarkan anak muda banyak hal yang tidak tertulis di buku pelajaran. Setiap pertandingan di CC Cup menjadi panggung untuk menumbuhkan sikap sportivitas. Menang bukan berarti berhak untuk sombong, dan kalah bukanlah alasan untuk putus asa. Dari setiap hasil pertandingan, peserta belajar menerima kenyataan dengan jiwa besar.

Sikap inilah yang akan terbawa ke kehidupan nyata. Anak muda yang terbiasa bersikap sportif akan lebih siap menghadapi kerasnya dunia dengan mental baja, hati yang lapang, dan sikap rendah hati. Tidak jarang, pengalaman kalah di lapangan justru menjadi titik balik yang membuat seseorang termotivasi untuk berlatih lebih keras dan menjadi pribadi yang lebih disiplin. Sebaliknya, pengalaman menang pun bisa menjadi ujian untuk tetap rendah hati dan menghargai perjuangan lawan.

Di sinilah terlihat bahwa sportivitas bukan sekadar aturan dalam olahraga, melainkan sebuah sikap hidup. Dengan belajar bersikap jujur, menghormati wasit, mendukung rekan setim, dan menghargai lawan, anak muda sesungguhnya sedang berlatih untuk menjadi warga masyarakat yang adil, bijak, dan bertanggung jawab.

Tidak semua orang tampil di lapangan sebagai pemain, tetapi peran di balik layar sama pentingnya. Ratusan panitia muda harus mengatur jadwal, mengelola administrasi, mengawasi perlengkapan, hingga memastikan kesehatan para peserta tetap terjaga. Di sinilah kepemimpinan diasah secara nyata. 

Di sinilah kepemimpinan diasah secara nyata.

Seorang panitia belajar bagaimana menghadapi konflik kecil, seperti jadwal pertandingan yang berbenturan atau kebutuhan teknis yang mendadak berubah. Dalam kondisi tertekan, mereka dituntut untuk tetap tenang dan menemukan solusi. Mereka juga belajar mengambil keputusan cepat, bekerja sama dalam tim, dan bertanggung jawab atas perannya masing-masing.

Keterampilan ini jelas akan menjadi bekal penting ketika mereka kelak menghadapi dunia kerja atau memimpin komunitas di masa depan. Seorang panitia yang terbiasa bekerja dengan jadwal padat, misalnya, akan lebih terlatih untuk mengatur waktu ketika kuliah atau bekerja. Seorang koordinator lapangan yang harus berhadapan dengan banyak orang akan terbiasa melatih komunikasi dan diplomasi. Semua pengalaman ini membentuk kepemimpinan sejati yang lahir dari kerja keras, bukan sekadar teori.

Selain sportivitas dan kepemimpinan, hal lain yang membuat CC Cup istimewa adalah persahabatan. Ajang ini mempertemukan ribuan pelajar dari latar belakang yang berbeda. Di lapangan, mereka memang berkompetisi, tetapi di luar itu mereka saling mengenal, berbagi cerita, bahkan menjalin persahabatan baru.

Jonathan Michael S
Jonathan Michael S

Di tribun penonton, kita bisa melihat siswa dari berbagai sekolah bersorak bersama, melupakan perbedaan dan bersatu dalam semangat mendukung teman-teman mereka. Momen kebersamaan ini menjadi bukti bahwa olahraga dapat menjadi perekat generasi muda. Tidak jarang, persahabatan yang terjalin di CC Cup berlanjut di luar acara melalui media sosial, pertemuan kembali di acara lain, atau bahkan kolaborasi di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun