Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah Augmented Reality ? Jika sudah, apakah kamu sudah menerapkan istilah teknologi tersebut di kehidupan sehari-hari ? Saat ini, istilah tersebut belakangan ini menjadi tren perkembangan teknologi di era Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0 dan sudah banyak perusahaan teknologi yang bersaing mengembangkan Augmented Reality untuk produk mereka sendiri. Tapi sebenarnya seperti apa maksud dari istilah tersebut?
Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang memungkinkan manusia untuk melakukan aktivitas digital secara langsung dan berdampak dengan dunia nyata. AR secara singkat dikatakan adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan dunia maya secara langsung. Augmented Reality digunakan dengan cara pengguna melihat objek secara digital baik itu dua dimensi maupun tiga dimensi yang diproyeksikan dari dunia nyata itu sendiri.
Saat ini banyak aplikasi Augmented Reality yang bisa ditemukan, contoh yang paling tren dipakai orang-orang di media sosial adalah penggunaan filter pada kamera handphone masing-masing. Filter juga merupakan salah satu fitur dari Augmented Reality yang memberikan efek terhadap pengguna yang menggunakan kamera, seperti efek menjadi sopir angkot untuk konten lucu, atau memberikan efek wajah yang lebih menarik, atau bahkan ada filter tanya jawab secara acak di atas kepalanya.
Bisa dikatakan bahwa teknologi Augmented Reality telah mengubah kehidupan sosial masyarakat. Bagaimana dengan pengaruh ekonomi yang terjadi dari teknologi ini? AR sangat membantu para pelaku bisnis, terutama dalam mempromosikan produk mereka. Â Misalnya produk yang berkaitan dengan perabotan rumah tangga dapat dipromosikan dengan melakukan simulasi dari dunia maya bagaimana warna kursi yang diinginkan oleh pembeli atau lampu dengan penerangan seperti apa yang cocok untuk rumah tertentu, yang tentunya terhubung secara langsung dengan dunia nyata.
Sekarang pertanyaan yang terpikirkan oleh kita adalah bagaimana dengan desa-desa yang infrastruktur digitalnya masih kurang? Apakah Augmented Reality juga bisa menjadi solusi terhadap masalah ketimpangan sosial yang masih belum terselesaikan ?
Secara pengaruh sosial budaya, penggunaan Augmented Reality cukup memberikan dampak bagi kehidupan pedesaan apalagi internet semakin bertambah banyak di desa-desa sehingga sebagian besar orang-orang yang tinggal di desa saat ini sudah cepat mengenal adanya sosial media. Â
Tetapi secara ekonomi, AR masih belum dapat dipergunakan atau diimplementasikan dengan baik di daerah pedesaan. Padahal banyak manfaat yang bisa dirasakan di desa dengan bantuan teknologi AR. Salah satu manfaat itu adalah desa-desa berpotensi memiliki tempat wisata baru dan mampu meningkatkan pendapatan di desa. Fitur Augmented Reality yang paling relevan untuk manfaat tersebut adalah menggunakan Virtual Tour sebagai media promosi dari desa. Virtual Tour sering kita temui pada Google Maps dengan fitur Street View. Dengan bantuan Virtual Tour ini, orang-orang semakin penasaran dengan potensi yang ada di desa tersebut sehingga memiliki niat untuk berkunjung.
Memang saat ini, seluruh dunia masih berjuang dalam melawan COVID-19. Jika kita melihat situasi sekarang, banyak desa-desa wisata yang terdampak dengan hal ini. Akan tetapi Augmented Reality sebenarnya masih tetap bisa diimplementasikan, jika kita mampu memakai fitur ini sebaik mungkin. Dalam hal penelitian di desa yang di tuju, AR menjadi solusi yang baik dalam kondisi pandemi karena bisa dilakukan secara jarak jauh tanpa harus beberapa kali mengunjungi desa yang bisa saja kita menularkan virus kepada orang-orang di desa.
