Mohon tunggu...
joko susilo
joko susilo Mohon Tunggu... PNS -

Jempoler & Praktisi Kesehatan, Mahasiswa S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit Univ. Indonesia "Bismillah... do the best 4 dunia akhirat"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa Jokowi dan Dahlan Iskan?

19 Juni 2015   15:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:39 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di luar kasus kesalahan pidato Jokowi itu, sepekan terakhir ini kita juga cukup dibuat heboh oleh berita tentang Dahlan Iskan yang dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu listrik induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia diduga merugikan negara senilai Rp 1,063 triliun. Pemilik Jawa Pos itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dengan sangkaan Tindak Pidana Korupsi.

Ini jelas ujian yang amat berat dalam hidup seorang Dahlan, bahkan lebih berat dibandingkan ketika ia harus berhadapan dengan maut karena harus menjalani operasi transplantasi hati di tahun 2006 lalu. Bagaimana tidak? Ia merupakan tokoh yang cukup dijadikan contoh pejabat bergaya sederhana. Dan memiliki etos kerja yang kuat, dengan jargonnya yang sejak dulu diperkenalkan: ”kerja,kerja,kerja.

Lalu sikap apa yang diambil oleh Dahlan ketika menghadapi masalah? Ternyata ia memilih untuk bertanggungjawab terhadap terkait dengan penetapan dirinya sebagai tersangka. Sebagai Dirut PLN saat itu, ia pasti memiliki staf di bawahnya, namun bukan tindakan menyalahkan anak buahnya, ia malah mengatakan akan bertanggung jawab, walau itu bisa saja berasal dari perbuatan anak buahnya.

Saya ambil tanggung jawab ini karena sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) saya memang harus bertanggung jawab atas semua proyek itu. Termasuk apa pun yang dilakukan anak buah. Semua KPA harus menandatangani surat pernyataan seperti itu dan kini saya harus ambil tanggung jawab itu, ungkap Dahlan Iskan usai menjalani pemeriksaan

Dari hal-hal tersebut diatas, secara kasat mata kita dapat melihat ataupun menganggap bahwa sikap yang diambil oleh Dahlan Iskan lebih mencerminkan sikap seorang ksatria yang mau dan berani untuk mengambil alih resiko serta tanggungjawab yang ada dari setiap kesalahan anak buahnya. Kenapa? Karena dia adalah seorang Pemimpin/ Leader! Sudah seharusnya seorang Pemimpin tidak hanya mau enaknya saja, tetapi harus memberi contoh keteladanan dan adil bagi yang dipimpinnya. Bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disampaikan bahwa tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah swt pada hari kiamat dan termasuk ahli surga salah satunya adalah pemimpin yang adil.

(tulisan ini tidak memandang dari aspek hukum ataupun politik pencitraan bahkan jauh dari sikap anti jokowi)


*diolah dari berbagai sumber

mas dj was here

@jokosusiloku (19062015)

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun