Penelusuran lebih lanjut dari penulis menunjukan bahwa sebelumnya 'Professor Anthony,' juga beroperasi dan berhasil mengelabui para investor di Yunani, Lithuania dan Slowakia.
Penelusuran di Facebook menemukan bahwa di negara-negara tersebut 'si Professor' beroperasi dengan nama GS 109 Investment dengan plata forma bernama LWEX.
Dengan modus yang sama, pada akhir Juni 2025 yang lalu, Professor Anthony mendadak menutup LWEX dan membekukan aset para investor di negara-negara tersebut dengan alasan sedang dilakukan audit oleh pihak ketiga atas LWEX sampai Desember 2025.
Apa yang akan terjadi setelah ini?
'Professor Anthony' jelas bukan sosok manusia sungguhan yang bertanggung jawab yang di beberapa sumber internet mengklaim dirinya sebagai professor dengan gelar doktor dari Universitas Stanford dan pernah bekerja sebagai pakar di International Monetary Fund (IMF).
'Professor' ini jelas merupakan gerombolan atau sindikat penipu international yang sangat berbahaya dan akan terus mencari mangsa. Mereka tidak akan mengembalikan uang atau dans investor atau anggota yang berhasil mereka ambil.Â
Alih-alih mengembalikan dana atau aset yang kini dikuasainya, di grup Telegram diberitakan bahwa si professor gadungan malah menawarkan skema investasi bodong baru yang akan dipimpin oleh rekannya yang bernama Dr Jamie Gross yang memimpin grup investasi bermama ESI Data Commons Foundation yang bekerjasama dengan CCQE atau C Capital.
Modus yang sama dilakukan oleh Professir ini di LWEX dan GS109-nya Yunani, Lithuania dan Slowakia. Bukannya mengembalikan dana yang disikat dia malah menawarkan investasi baru bernama Flash Derivative Trading Excjange (FDTE).
Suatu pelajaran buat para investor di tanah air bahwa investasi menggiurkan dengan bukti kemampuan menarik dana sangat mungjin berakhir sebagai penipuan. Terutama saat skema atau badan ini tidak diakui otoritas di Indinesia atau OJK.
Semoga tidak jatuh korban lagi.