Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Kolonial 16: Jadilah "Saklek" Apapun Kerjamu!

29 Maret 2021   12:05 Diperbarui: 29 Maret 2021   12:28 27426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mantan ruang kerja yang berantakan dan tidak zakelijk (dokpri - dahulu kala)

"Jadi orang kok saklek amat?"

"Hati-hati, dia itu orangnya saklek lho!"

Di percakapan sehari-hari pasti di antara kita ada yang pernah mendengar istilah yang terdengar sebagai "saklek".

"Saklek" dalam bahasa Indonesia yang tidak formal seringkali diartikan sebagai "kaku", "tepat waktu", "tidak luwes" atau "tidak lentur" yang berkaitan dengan hubungan antar manusia terutama dalam pekerjaan.

Jika ada teman yang berkomentar "ihh.. si boss orangnya saklek lho!". Sang teman mungkin sedang memperingatkanmu bahwa si boss orangnya kaku, tepat waktu, mencintai keteraturan, tidak menerima jam karet, tidak menoleransi molor, tidak bisa ditawar, tidak bisa di-negosiasi, orang yang hanya melakukan apa yang sudah diputuskan. Tidak bisa melakukan ada jalan lain kecuali jalan yang satu itu, tidak bisa belok, ataupun memutar dari rute yang sudah ditentukan.

Orang yang saklek juga sering diartikan sebagai orang yang tidak ragu-ragu. "Iya" atau "tidak". "Yes" or "No". Keputusan atau pilihan harus jelas, tidak bisa "atau" tidak bisa "or". Sekali keputusan diambil, kembali ke refrain di atas, tidak ada lagi jalan mundur atau memutar. Harus dijalankan seperti itu.

Mengerikan bukan memiliki seorang boss atau teman yang saklek?

Dulu saya berpikir demikian, namun sekarang tidak lagi, karena saya sudah minum combant... eh karena kini saya sudah mengetahui asal-usul kata saklek.

Kata saklek adalah kata serapan tidak resmi yang kita ambil dari suatu kata dalam bahasa Belanda: "zakelijk".

Dalam kamus bahasa Belanda gratisan Van Dale kata "zakelijk" memiliki tiga arti:
- segala sesuatu yang terkait pekerjaan
- tidak personal atau obyektif
- jelas atau singkat, tidak bertele-tele

Dari arti pertama, kata tidak resmi saklek  atau zakelijk, jelas berarti satu hal profesional. Profesional, tentu kita tahu apa artinya. Tepat waktu, memiliki cara kerja yang sistematis, beretika dalam bekerja dan lain-lain. 

Namun begitu, kita bisa melihat bahwa pengertian kata saklek dalam bahasa percakapan tidak resmi ternyata sedikit saja bergeser dari pengertian kata zakelijk dalam bahasa Belanda. 

Jika si boss memiliki sifat tegas dalam mengambil keputusan, tidak bisa ditawar, tidak bisa di-negosiasi, mungkin yang bersangkutan tidak bisa disalahkan. Mungkin sifat-sifat itulah yang dipahaminya sebagai sikap saklek atau zakelijk alias profesional seorang pimpinan di kantor. Pada jaman kolonial penjajahan Belanda dulu, mungkin sifat-sifat demikianlah yang menjadi sifat profesional seorang pemimpin. 

Jan Pieterszooncoen mungkin harus sedemikian menyebalkannya saat ia menjalankan perannya sebagai boss VOC. Sifat-sifat negatif di jaman penjajahan inilah yang menyebabkan kata sakleg berasosiasi dengan segala sifat kaku, cenderung kejam, tidak luwes dan lain-lain.

Sebaliknya di masa kini, boss yang selalu berkompromi, merundingkan segala sesuatu dengan anak buah, fleksibel alias luwes tidak bisa juga dikatakan tidak saklek atau niet zakelijk (zijn). 

Di masa kini, profesionalitas tidak dilambangkan lagi dengan kekakuan melainkan dengan kelenturan, keterbukaan terhadap pilihan atau opsi dan lain-lain. Seorang boss masa kini tentu tetap saklek alias zakelijk walau ia bersikap fleksibel.

Ada dua hal yang tidak berubah dari arti istilah zakelijk atau saklek.

Pertama, pengertian tidak personal alias obyektif. Saat bersikap profesional, tentu seseorang diharapkan tidak membawa-bawa perasaan. Jangan baper saat dimarahi boss, jangan baper juga saat dikritik rekan sejawat. 

Kedua, pengertian singkat, jelas dan tidak bertele-tele. Seperti tulisan ini contohnya. Karena singkat, jelas dan tidak berputar-putar maka tulisan ini adalah sakleg atau zakelijk. Profesional adanya.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun