Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hikayat Ikan-ikan Natalan

22 Desember 2012   21:49 Diperbarui: 24 Desember 2021   07:32 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (quepadres.com)

Sang Perawan (Maria) sedang sisiran / Di antara tirai-tiraiRambutnya berwarna emas / Sisirnya dari perak murni  

Sang perawan yang mencuci popok (bayi Yesus)/Lalu dijemurnya di ranting romero (rosemary) 

Para malaikat pun bernyanyi /Dan romero pun berbunga

Sang Perawan membersihkan diri /Dengan sedikit sabun /Kedua tangannya terluka /Kedua tangan hatiku 

Si penyair rupanya ber-fantasy tentang apa yang mungkin terjadi sehari-dua hari setelah peristiwa persalinan di kandang di Betlehem: Simbok Maria yang lelah namun damai dan bahagia, menyisihkan waktu sejenak dua jenak untuk beristirahat di tepi sungai. 

Menyisir rambut, membersihkan badan dan wajah, dan mencuci popok. Begitu biasa, begitu sederhana. 


Mungkin sembari mencuci, Sang Simbok juga mesam-mesem atau menangis haru bahagia mengingat berbagai perkara hidup yang baru berlalu dan tak sepenuhnya dimengerti. 

Yang jelas, Sang Simbok yang selalu menyimpan segala perkara di dalam hatinya tampak begitu cantik dan bersinar... 

Tak jauh dari situ, di kandang yang sudah di-improvisasi menjadi ruang bersalin, Kang Yusup, sang suami - si tukang kayu yang tak banyak cakap, mungkin sedang membuat api untuk masak sambil menjaga bayi Yesus. Atau mungkin dia malah sedang curi-curi waktu (mumpung sang istri berada di sungai) untuk mengudang Sang Orok... 

Dalam pada itu, ikan-ikan di sungai, seperti semua makhluk bernyawa pun ingin muncul ke permukaan untuk berbagi kegembiraan dengan Sang Perawan - Sang Simbok Maria sambil minum, komat kamit...memuji Tuhan. 

Suasana di atas mungkin hanyalah rekaan belaka seorang penyair atau pencipta lagu. Walau begitu saya haqul yakin, bahwa natal pertama sekitar 2000 tahun yang lalu tidaklah jauh dari suasana itu: senyap, jauh dari gegap gempita pesta, sangat biasa, simpel, sederhana tapi kontemplatif, penuh keintiman dan damai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun