Mohon tunggu...
Joko Laksono
Joko Laksono Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Baca dan Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Relawan dalam Penanganan Dampak Kekeringan di Boyolali

26 Oktober 2023   05:52 Diperbarui: 26 Oktober 2023   06:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para relawan melakukan diskusi terkait peran relawan dalam penanganan dampak kekeringan di Wonosegoro,Boyolali,Rabu(25/10/2023). Dokpri

BOYOLALI-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mengumpulkan para relawan melakukan diskusi terkait peran relawan dalam penanganan dampak kekeringan.

Kepala BPBD Boyolali Suratno mengatakan, meski pada bulan ini sudah mendekati tanda tanda turunnya hujan, namun sampai saat ini permintaan air bersih bagi warga di wilayah kekeringan masih terus terjadi.

"Saat ini sudah ada tanda tanda turun hujan, namun sampai saat ini permintaan air bersih masih ada. Meski begitu, diskusi ini menjadi salahsatu momen bahwa masyarakat bersama pemerintah, dan relawan itu dapat merumuskan aksi dampak kemarau panjang,"katanya kepada wartawan, Rabu(25/10/2023).

Suratno mengutarakan, dalam aksi tersebut diharapkan masyarakat kedepan dapat mengantisipasi terjadinya dampak kekeringan.

"Jadi dalam forum diskusi ini yang terdiri dari beberapa unsur mulai dari pemerintah kecamatan,relawan, organisasi masyarakat, pemerintah desa dan masyarakat dapat bersinergi bersama sama dapat mengatasi dampak kekeringan itu,"ujarnya.

Menurutnya, sampai saat ini BPBD sudah menyalurkan sebanyak 867 tangki air dengan volume 4.621.300 liter. Jumlah tersebut dengan cakupan meliputi wilayah, kecamatan Wonosamodro, Wonosegoro, Gladaksari, Selo, Cepogo, Tamansari,Musuk, Andong, Juwangi, Kemusu, dan kecamatan Klego.

"Menghadapi musim hujan ini, jadi bantuan ini mendasari bagaimana permintaan dari masyarakat bagian wilayah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih. Kalau mereka masih meminta, kami akan terus memberikan bantuan air. Jadi bantuan ini dihentikan apabila darurat kekeringan ini sudah dicabut oleh Pak Bupati,"jelasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Boyolali, Ribut Budi Santoso mengatakan, dalam diskusi ini bagaimana para relawan yang sudah terbentuk ini dapat mengantisipasi dampak elnino pada tahun yang akan datang.

"Tadi juga ada masukan dari forum diskusi.  Masukan dari para relawan tersebut nantinya akan kami diskusikan lagi dengan BPBD, kemudian rekomendasi nanti kita laporkan kepada Pak Bupati,"katanya.

Ribut berharap, forum diskusi ini berkelanjutan dan tidak berhenti disini. Lanjutnya, sebab, dalam forum ini terjadi berbagai usulan yang menarik terkait solusi dampak kekeringan dan penyaluran air bersih terhadap warga.

"Kalau kami simpulkan bahwa penyaluran air bersih terhadap warga ini dapat teratasi, lebih lebih di bagian Boyolali bagian utara. Disana benar benar membutuhkan banyak air bersih,"tandasnya.(jko).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun