Mohon tunggu...
Joko Tingkir
Joko Tingkir Mohon Tunggu... -

berpihak pada kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blusukan Tanpa Hasil Jokowi Hanya Pencitraan

13 Januari 2014   10:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tepat setahun lalu banjir besar melanda jakarta termasuk pemukiman tempat saya tinggal warga pun sudah pada maklum karena memang setiap lima tahun sekali pemukiman tempat saya tinggal di landa banjir, namun alangkah kagetnya ketika semalam pukul 7 pm tiba tiba rumah kami kebanjiran, warga pun panik dan menyelamatkan barangnya masing masing ketinggian airpun tidak tanggung tanggung sudah hampir 90 cm dan sampai pagi ini belum surut malah cenderung naik, warga bertanya tanya kenapa belum lima tahun sudah banjir lagi padahal masyarakat masih trauma dengan banjir besar tahun lalu.

sembari menunggu banjirnya surut baca berita dulu

JAKARTA, KOMPAS.com — Soleh (41), warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, mempertanyakan kinerja blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dia mengaku pernah menyaksikan sendiri pria yang akrab disapa Jokowi itu datang ke Jalan TB Simatupang pada awal November 2013 lalu untuk meninjau titik banjir.

"Saya lupa tanggalnya, sekitar awal November kemarinlah, Pak Jokowi ke sini sama wartawan juga rame-rame. Katanya masalah banjir. Ya, heran juga saya, padahal dia sudah pernah blusukan ke sini, tapi kok masih banjir?" ujar Soleh kepada Kompas.com, di Jalan TB Simatupang, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (12/1/2014).

Blusukan memang sudah menjadi andalan jokowi untuk menaikkan citranya dengan instan namun sepertinya blusukan jokowi tidak dapat menyelesaikan masalah di jakarta terbukti macet dan banjir di Jakarta saat ini adalah bukti nyata blusukan jokowi bukanlah solusi.

Jokowi "melawan alam" dengan dana sebesar 28 miliar jokowi lebih memilih modifikasi cuaca dari pada melebarkan sungai atau menguruk sungai yang sudah dangkal.

yang  jadi pertanyaan kenapa lebih memilih solusi instan melawan alam dari pada berdamai dengan alam  padahal jelas alam tidak bisa di lawan terbukti dengan banjir kali ini.

normalisasi sungai mutlak di lakukan dengan masif besar besaran dan merata karena Jakarta memerlukan perubahan yang ekstrim dan berkesinambungan.

lupakan nyapres dulu masalah utama yang di hadapi warga jakarta dari jaman foke adalah banjir dan macet, foke gagal mengatasi banjir dan macet makanya dia tidak terpilih lagi, warga jakarta terpikat dengan mobil SMK dan gaya blusukanya jokowi yang di kemas oleh media dengan sempurna, sudah hampir 2 tahun jokowi memimpin jakarta namun tidak ada tanda tanda macet dan banjir teratasi malah cenderung nambah parah, warga jakarta perlu komitmen pemimpin yang menyelesaikan tugasnya jangan melulu lempar tanggung jawab,

kami warga jakarta menentang keras pencapresan jokowi jika macet dan banjir belum teratasi, selesaikan janji janji dan sumpah jabatan jangan jadi politisi kutu loncat yang gila jabatan.

salam dari pengungsian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun