Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Menanti Sebuah Keseriusan Penanganan PMK

6 Juli 2022   12:22 Diperbarui: 7 Juli 2022   16:17 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hewan kurban. (Foto: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Bekal untuk makan esok hari, tergantung penjualan hari ini. Kendati hingga kini, perbaikan nasib peternak tak juga tergapai.

Beli pakan mahal, air untuk minum ternak setiap harinya bayar, pun biaya seonggok rumput untuk pakan tiap pagi dan menjelang petang besar. Seperti telur di ujung tanduk, peternak negara ini selalu siap merugi bahkan beralih profesi.

Risiko keamanan pangan

Ketika wabah PMK lamban ditanggapi, peternak biasanya kebingungan. Mau demo besar-besaran tidak serentak memberi solusi. Nyawa ternaknya terancam menjadi bangkai basi.

Kekhawatiran ternyata tak mendekap para peternak. Kini, rasa itu juga merebet sampai ke penikmat susu sapi dan bahkan bakso yang biasa dijual di pinggir jalanan.

Akibat wabah yang tidak direspon cepat dan memicu ketakutan di masyarakat, sejumlah oknum diduga melakukan berbagai penyelewengan. 


Sebagai salah satu contoh kata rekan saya, ada oknum-oknum yang menjual daging sapinya dari wilayah yang terjangkit wabah PMK ke wilayah lain secara diam-diam.

Saya lantas berpikir, memang hal tersebut bisa saja terjadi. Namun kalau pengawasan kita lengah. Tetapi, semakin berlanjut ungkapan rekan saya, pikiran saya pun penuh dengan dugaan-dugaan yang liar. 

Bagaimana bila daging sembelihan ternak secara diam-diam itu mengidap PMK? Bagaimana pula juga susu sapi yang beredar di wilayah lain dikerubuti oleh virus tersebut? Arahnya lebih ke keamanan pangan hasil olahan sapi pedaging dan susu sapi perah.

Persis dengan upaya antisipasi penyerbarluasan Covid-19. Di samping lamban, sisi lain memukau banyak pihak dengan tetap membukanya pintu-pintu masuk penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri.

Kita perlu menanyakan kembali hadirnya negara dalam upaya menyelamatkan seekor nyawa berikut dengan mitigasi risiko keamanan pangan yang ditimbulkan wabah PMK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun