Oleh : Josant85
Salam dan Bahagia
Sahabatku para guru dan semua orang yang bergerak di bidang pendidikan
Hari Selasa, 13 Juni 2023 pukul 09.00 WIB sampai selesai. Para guru yang tergabung dalam  komunitas belajar di Magelang Tengah mendapat undangan untuk menghadiri workshop pelatihan dan pendampingan penulisan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Bertempat di aula Cendekian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang.Â
Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan ibu pengawas Magelang Tengah yaitu Ibu Tri Purwanti, M.Pd. Beliau berpesan bahwa seorang guru harus mampu menjadi teladan bagi anak-anak didiknya.Â
"Seorang guru harus memberi contoh nyata bukan sekedar bicara saja", pungkas ibu Pengawas.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan pendampingan guru-guru Magelang Tengah ini ialah Bapak Agung Tri Laksono. Beliau adalah seorang guru yang bertugas di SMA Taruna Nusantara sekaligus penulis soal-soal AKM di penerbit Erlangga.
Pak Agung biasa ia dipanggil mengungkapkan " Seorang guru harus mampu dan mau untuk mencoba membuat soal-soal AKM".
AKM merupakan bagian dari Asesmen Nasional (AN) yang menggantikan Ujian Nasional (UN) bagi siswa di jenjang dasar hingga menengah.
Ibu Erna guru di SD Magelang 6 menanyakan cara-cara bagaimana menulis soal yang susah dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak baik di tingkat SD pada khususnya.
AKM terdiri dari beberapa level. Pada level satu banyak suku kata yang disajikan tidak lebih dari 50 kata dan level dua tidak boleh lebih dari 75 suku kata sambung Bapak Agung.
Harapan dari kegiatan ini adalah guru mampu menyusun soal AKM yang berkualitas demi kemajuan peserta didik.Â
Mengutip dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud, AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua peserta didik untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.Â
Nah, apakah penilaian AKM ini penting bagi kita?