Mohon tunggu...
Yulia Astuti
Yulia Astuti Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswi PTS di Jawa Tengah, yang ingin menuangkan segala apa yang terjadi di kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senjaa... (part 1)

18 April 2014   22:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“maaf, tapi aku harus konsen buat ujian nasional yang hanya tinggal menghitung hari sein”, ujar Dera pada Husein.

“please Der, aku butuh banget bantuan kamu. Katanya kamu mau bantuin aku. Apalagi ini menyangkut masalah hati Der”, pinta Husein pada Dera.

“Sein, kita udah kelas 12. Ayolah konsen buat masa depan kita. Katanya kamu pingin kuliah di STAN, masalah jodoh kita serahkan pada Allah. Ingat kan tausiah Pak Ustad kemarin malam. Kamu juga sering nasehatin aku seperti itu. Masa sih kamu galau karena cinta monyet ??” tegas Dera pada Husein.

“huuuuhh entahlah Der. Yaudah lah aku pulang dulu. Nanti sambung sms aja! Bye Deraaaaa!”, akhirnya Husein mengakhiri perdebatan dengan Dera.

Dera dan Husein ditakdirkan selalu bersama dari sejak TK hingga SMA. Selain rumah yang berdekatan, hobi mereka juga sama. Selain itu Dera dan Husein pentolan juara di kelas sejak dari SD. Persaingan antara Dera dan Husein tak dapat terhindar lagi. Pernah dulu saat SD, wali kelas mereka sangat kerepotan lantaran Dera dan Hesein rebutan juara satu di kelasnya.

Dera, gadis manis berjilbab. Lesung pipit yang selalu ia tonjolkan kepada Husein, yang konon katanya mampu meredam amarah Husein. Pernah Husein terkalahkan oleh Dera, Husein sangat marah karena Husein yakin bahwa dirinyalah yang akan menang. Namun, Dera dengan cepat memasang lesung pipit didepan Husein.

***

“assalamu’alaikum Umi, Dera pulang umi”, sapa Dera pada uminya.

“waalaikumsalam Dera, kok tumben pulangnya sore Der ?”, tanya Umi

“iya umi, kan sebentar lagi ujian umi, banyak simulasi trus tadi diskusi sebentar dengan Husein”, jelas Dera

“ooohh yasudah. Dera mandi dulu gih, trus solat asar. Trus bantuin Umi masak buat nanti malam yaa ?”

Dengan menganggukkan kepala Dera menyetujui permintaan Umi yang paling dia sayangi dan kagumi di dunia.

Dera merupakan anak terakhir. Dua kakaknya sudah menikah dan tinggal di luar kota. Di rumah ia hanya tinggal bersama uminya. Ayahnya bekerja di luar kota. Kadang sebulan sekali pulang, kadang dua bulan sekali. Umi Dera sepenuhnya mengurus keluarga. Sehingga Dera tak pernah haus akan kasih sayang dari Uminya yang banyak dirasakan anak muda sekarang, yang kebanyakan kedua orangtua mereka sibuk mencari materi tanpa memperhatikan kondisi psikologis sang anak. Terkadang Dera sangat rindu dengan ayahnya, namun uminya selalu berpesan, bahwa ayah pasti baik-baik saja, seusai solat teruslah panjatkan do’a untuk ayah agar ayah selalu mendapat perlindungan dari Allah. Selain Dera mendapat kasih sayang yang penuh dari uminya, Dera juga mendapat ilmu agama dari uminya. Akhak-akhlak yang terpuji selalu tercermin dari wajah yang ayu dari Dera.

Kring kring

Pertanda sms masuk.

“pasti Husein!”, bisik Dera

Der, bantuin aku. Please. Masa kamu tega sih ! ngliat aku jomblo terus dari dulu. Ini cinta pertamaku Der. Ntar, kalo udah jadian aku beliin jilbab rabbani deh !

“huuuh Husein, pandai merayu. Tau banget celahnya !”, batin Dera

Maaf sein. Aku belum bisa bantuin kamu buat bisa lebih dekat lagi dengan Niken. Ingat sein, bentar lagi ujian, STAN menantimu. Kalopun Niken jodoh dgn mu, pasti ga akan kemana.

“astaghfirulloh, banyak istighfar Dera”, nasehat Dera pada dirinya sendiri

Ah kamu. Tumben kamu gak mau nerima tawaran apalagi ini jilbab favorit kamu. Please Der !

Kali ini Dera menghela napas sangat panjang dan berat.

Maaf sein. Aku harus bantuin Umi masak. Byeee J

Dengan sedikit menyesal ia mengakhiri sms dari Husein. Sebenarnya hatinya berkelamut. Dera paham, betapa kagumnya pada Niken. Niken teman satu organisasi rohis saat masa jabatannya dulu di SMAnya. Tentunya Dera dan Niken sangat dekat. Dera sekretaris satu, sedangkan Niken sekretaris dua. Niken juga sering jalan bareng Husein dan Dera. Namun, lambat laun Husein menyukai Niken karena kegokilannya. Bagi Husein, Niken adalah gadis yang periang, lucu, tapi tegas. Tapi ada secercah rasa cemburu meliputi hati Dera. Dera selalu mencoba mengalihkan rasa itu, karena Husein sahabatnya sejak kecil, juga Niken yang selalu suport Dera. Tapi rasa itu alami, sepuluh tahun selalu bersama dalam suka dan duka cukuplah ia mengenal Husein dari sekedar kenal.

“Umi, mau masak apa sih ? kok baunya wangi banget. Bikin lapar Dera aja !”, gurau Dera pada uminya.

“masak mangut lele kesukaan Husein, Der. Ntar Husein di kasi yaa ?”, pinta umi

“sebenarnya yang anak umi Dera atau Husein sih mi?”, ledek Dera

“semua teman Dera kan anak umi juga. Kalo Niken kesini, juga umi masakin kesukaan Niken”, jelas Umi yang entah keberapa kali berkata seperti itu.

Umi Dera merupakan umi favoritnya teman-teman Dera. Selain nyaman buat cerita, juga sangat perhatian. Sehingga membuat teman-teman Dera juga sangat sayang pada umi Dera.

“Mi..”,panggil Dera

“iya Dera, ada apa?”, jawab umi

“cinta itu kaya apa sih mi ? trus salah gak sih mi, kalo aku jatuh cinta ?”, tanya Dera

“ciieee anak umi, udah penasaran ama cinta. Siapa niih ?”, ledek umi

“iih umi, serius umi. Deratanya”

“cinta itu indah pada masanya Dera. Pergunakan cinta pada hal-hal yang pantas. Misalnya, cinta pada Allah dan rasul-Nya, cinta pada orangtuanya, cinta pada ilmu-ilmu yang bermanfaat. Jika pada usia Dera yang bagi Umi baru seumur jagung, mengenal cinta lebih dari itu belumlah pantas. Masih banyak hal yang harus Dera perbuat. Cita-cita Dera. umi dan ayah Dera menunggu Dera memakai topi toga dengan IP cum laude. Itu lebih membuat bangga umi dan ayah. Kalau Dera mulai jatuh cinta pada lelaki, berdo’a saja kepada Allah. Supaya Allah memberikan yang terbaik buat kalian. Paham Dera ?”, nasehat umi pada Dera

Tiba-tiba wajah Dera sangat berseri-seri. Ia bahagia. Ia merasa beruntung memiliki umi yang cerdas, umi yang sholehah, umi yang baik hati. Dengan serta merta ia memeluk umi sambil berbisik

“iya umi, semua itu akan Dera persembahkan pada umi dan ayah!”, bisik Dera pada uminya.

Setelah mengantar mangut lele pada Husein, ia bergegas belajar. Ia berharap dapat mewujudkan mimpi uminya. Uminya ingin Dera jadi dokter.

Kring kring

Sms dari Niken !

Bu dokter *masih calon seeh !* :p

Besok ke pantai yuuk ! kangen kamu Dera. Ajak Husein juga. Kayanya gak afdol kalo ada Dera tapi gak ada Husein. Ya ya ya ? jangan belajar mulu ah Der !

Senyum Dera mengembang membaca sms dari Niken

Maaf buguru. Aku sibuk banget minggu – minggu ini. Banyak simulasi dari kelompok bimbel. Bentar lagi kan juga mau UN juga kan ? besok aja kalo pas udah UN. Atau gak ajak Husein aja J

Tanpa balasan dari Niken. Dera tau, Niken tak mungkin pergi hanya berdua dengan Husein.

Dengan membaca bismillah ia beranjak tidur, mengistirahatkan tenaga dan pikirannya yang terkuras akhir-akhir ini.

Minggu minggu berjalan dengan cepatnya bagi anak kelas 12. Kesibukan jam tambahan, simulasi, les, TUC, ujian praktek ketambahan lagi kalo ada latian USM Perguruan Tinggi. Membuat Dera sangat sibuk dan terlihat sedikit kurus. Hingga pada suatu hari, dimana ia sedang santai, ia ingin sekali pergi ke pantai. Apalagi ini sore, sebenarnya ke pantai pada sore hari adalah favorit Husein dan Dera. Tapi Dera mengurungkan niat untuk mengajak Husein, karena ia tau Husein sangat sibuk dengan hari-harinya entah kesibukan apa itu.

“umi, Dera pergi ke pantai ya ?”, izin Dera pada uminya

“iya, hati-hati nak!”

Umi Dera paham betul, favorit Dera. Apalagi musim-musim yang sangat menguras energi.

Dengan skuter matik nya, ia meluncur menuju pantai.

Setibanya di pantai, ia langsung menyapa yang ada disana,

“selamat sore laut Allah yang indah, pasir Allah yang indah, ombak Allah yang menawan, langit biru yang menyejukkan hati. Maaf ya kawan, Dera baru sempat kesini. Dera sibuk sekali dengan kegiatan menjelang ujian nasional. Dera kesini hanya sendiri, tanpa Husein. Husein juga tak kalah sibuk, aku tak ingin mengganggu dia. Mmmmm... akhir-akhir ini aku jarang berkomunikasi dengan Husein. Entah karena kesibukan masing-masing atau hal lain. Ya Allah, Engkau lebih tau apa yang hamba rasakan saat ini. Jagalah hati hamba, sehingga hamba terjauh dari zina hati. Dan berikanlah yang terbaik buat Dera dan Husein”, curhatnya pada alam.

Sambil memejamkan matanya, alam menyapa kembali pada Dera dengan belain lembut pada wajahnya. Jilbannya tersibak oleh angin yang lembut. Ia merasakan, bahwa senja merindukan kedatangan Dera. Ia lantas menghadap barat, untuk menatap langsung pada senja.

“senja, aku rindu sekali. Sepertinya sangat lama aku tak menjumpaimu. Senja, aku sedang sendiri. Aku ingin mempergunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya. Senja, apakah kamu pernah merasakan jatuh cinta pada bintang ? ataupun pada planet ?ceritakan padaku senja !”, curhatnya pada senja.

Senja merupakan momen favorit Husein dan Dera. Mereka selalu bercerita bergantian pada senja. Tiba-tiba Dera teringat akan Husein. Apakabar kamu Husein ? setelah peristiwa penolakan Dera pada Husein, Husein sedikit menjauh pada Dera. Husein sangat mendesak Dera agar Husein bisa melakukan pendekatan intensif pada Niken. Namun Dera selalu menolaknya, lantaran Dera ingin fokus pada ujian nasional. Tapi Husein tak mau mengerti, hingga dia sedikit menjauh.

“Husein, maafkan aku. Jika aku egois. Tapi aku ingin membuat umi bangga. Bukannya aku tak mendukungmu dengan Niken. Tapi memang aku sibuk. Tapi, mungkin aku tak ingin kehilanganmu. Yaa Allah, seperti inikah dilema ?? benar nasehat umi tempo lalu mengenai cinta. Haaaa ??? apakah aku jatuh cinta pada Husein ? cinta ? apakah ?? Ya Allah.”

Dera fokus pada senja. Ia tak mau kehilangan momen dimana senja harus pulang ke peraduannya.

***

Di kamar, Husein sangat sibuk dengan buku-buku yang tebal. Diliriknya jam menunjukkan setengah 6 sore lebih. Dia menatap keluar, tepat menghadap ke teras rumah Dera.

“Hmmmm Dera. Ada apa dengan Dera. Marahkah dia ? karena aku selalu memaksa dia buat bantuin aku dengan Niken ? atau ada apa dengan Dera. Sepi sekali hari-hariku tanpa si empunya lesung pipit yang tiada tandingannya. Kenapa akhir-akhir ini jarang melihat Dera ? aihhhh aku merindukan celoteh celoteh Dera. Nanti malem main ah !” pikir Husein.

Lantas Husein beranjak mandi.

“kakak mau kemana ? kok wangi ?”, tanya Sela adik Husein.

“mau main ke tempat Kak Dera. Sudah lama gak ketemu sama kak Dera!”, jawab Husein pada Sela

“Sela ikut yaa kak ?”,pinta Sela

“Sela nemenin ibu aja yaa ? ntar ibu gak ada temennya nonton tv. Sela kan sering ketemu kak Dera kan ?barusan juga ketemu. Ntar kak Dera bosan ketemu Sela”

“ barusan kak Dera gak dirumah kak. Kata umi, pergi ke pantai”

“ Sela, nemenin Ibu aja ya di rumah. Kak Husein cuma bentar kok”

“ iya deh !”

Hmmm Dera pergi ke pantai, pasti bertemu dengan senja. Kenapa Dera gak ngajak aku ? ada apa denganmu Dera ?

***

“assalamu’alaikum”

“wa’alaikumsalam”

“ umi, bagaiman kabar mi ? udah lama nih gak makan mangut lele made in umi, hehehe”

“ alhamdulillah baik sein, la kamu jarang main kesini “

“ sibuk mi, maklumlah mi kelas 12 banyak ini itu “

“ mau ngobrol sama umi atau Dera nih sein ?”

“ Dera aja deh mi “

“ kirain mau ngobrol sama umi sein, sebentar yaa umi panggil dulu Deranya. Barusan pulang dari pantai dia sein”

“ owalah sein, tunggu sebentar ya ? Dera lagi tadarusan. Bentar lagi mungkin selesai. Ngobrol dulu sama umi. Udah lama kan gak ngobrol seperti ini”

“ iya umi, gapapa. Aku tunggu aja. Iya nih mi, “

“ gimana sein, kamu mau nerusin kemana ?”

“ insya Allah mau ke STAN mi, do’akan ya umi ? “

“ waduh berarti ke Jakarta dong ya Sein ?”

“ iya nih mi, bakalan kangen baanget sama mangut lele ala umi “

“ owalah kamu Sein, kalo udah berhasil jangan lupa sama Dera dan umi ya Sein ?

“ yaa gak mungkin lupa dong mi “

“ eehhh ada Husein, udah lama Sein ? maaf yaa barusan tadarusan”

“ Yaudah umi nonton tv dulu yaa ?”

“ kirain mau ikutan ngobrol mi ,hehe”

Umi hanya membalas senyum pada Husein.

“ gimana kabarnya senja Der ?”

“ kamu kok tau sih kalo barusan aku nengok senja ?”

“ tau dong, keliatan sih. Kamu kurang ahli sih Der, dalam sembunyi-sembunyi”

“ apaan sih kamu Sein”

“ gimana kabarnya kamu Der “

“ alhamdulillah baik Sein, kamu gimana ?”

“ yaa giniliah Der. Der, ada yang pingin aku bilang sama kamu”

Degg !! Dera sangat gugup. Dia perbanyak istighfar, dia menyebut nama Allah berkali-kali.

“ iya sein, mau ngomong apa ?

“ kamu marah Der sama aku ? hingga kamu gak ngajak aku nengok senja ? dua minggu ini aku jarang ngliat kamu. Kamu kenapa Der ?”

“ astaghfirulloh Sein. Maafkan jika kamu sampai berfikir seperti itu. 2 minggu ini aku sangat sibuk dengan simulasi dan sebagainya Sein. Aku sama sekali gak marah denganmu Sein. Gimana dengan Niken ?”

“ maafkan Der, jika aku berburuk sangka. Niken ? kamu benar Der, aku harus konsen dengan cita-citaku. Jodoh, Allah yang mengaturnya”

“ alhamdulillah. Aku senang mendengarnya Sein”

Dalam hati Dera, tak lagi bahagia. Dia sangat bahagia mendengarnya. Husein ...

“ kamu harus belajar Der. Biar cepet jadi dokter. Aku pulang yaa ? maafkan jika aku berburuk sangka!”

“ iya kamu juga”

Dalam hati, Dera juga berkata maafkan aku juga Sein, aku juga udah berburuk sangka padamu.

Malam itu, bintang bersinar lebih terang dari biasanya di hati Dera.

Kring kring

Jangan lupa berdoa sebelum tidur J

Pesan singkat dari Husein. Ia tak ingin membalas pesan itu, hanya membalas dengan senyuman penuh arti.

***

“Umi, alhamdulillah aku diterima di UGM fakultas kedokteran. Seperti yang umi inginkan”

Umi langsung memeluk Dera

“ ayo telpon ayah Dera. Beri kabar bahagia mengenai ini “

Tuuut tuuut

“ assalamu’alaikum ayah”

“ wa’alaikumsalam Dera, bagaimana kabar Dera dan umi ?”

“ baik ayah. Ayah gimana ? selalu dalam lindungan Allah pastinya !”

“ iya Dera. Berkat doa Dera dan umi”

“ ayah gak kerja ?”

“ lagi libur Dera, ada apa ?”

“ayaah ,, Dera diterima di Fakultas Kedokteran UGM”

“ Alhamdulillah yaa Allah. Lusa ayah pulang nak, Dera mau minta kado apa ?”

“ tak perlu Yah, doa ayah itu lebih dari cukup bagi Dera”

“ subhanallah, ayah bangga padamu Nak !”

“ insya Allah yah, yasudah Ayah istirahat dulu”

“ iya nak, wasalamu’alaikum Dera”

Ternyata waktu sangat cepat berlalu, pengumuman hasil ujian telah satu minggu lalu. Kali ini Husein harus mau menerima kenyataan bahwa Dera lenih pandai dari Husein. Dera menjadi juara pertama untuk jurusan IPA, Husein mendapat juara dua. Sekarang Husein, tak mempermasalahkan juara satu atau dua meskipun ia agak kecewa tapi Husein tetap bangga pada Dera. Dera sahabatnya.

Kring kring

Bu dokter, nengok senja yuk !

Pesan dari Husein.

Belum selesai ia tersenyum, Husein sudah memanggil namanya. Dera langsung bergegas keluar.

“ umi, pamit ke pantai ya umi bareng Dera !”

“ iya Sein, hati-hati”

Mereka beriringan berjalan menuju markas senja. Senja yang akan menjadi saksi mereka.

“ der, selamat ya ? akhirnya kamu di terima juga di FK nya UGM”

“ iya terimakasih Sein. Kamu terus berjuang buat STAN yaa ?”

“heem”

Husein dan Dera menatap senja. Dengan pikiran mereka masing-masing.

“ Der”

“iya Sein ?”

“ Niken mau kuliah dimana ya ?”

Deg !!

“ kurang tau Sein, tapi dia pernah bilang mau ke FE nya UNY “

“ kamu setuju gak Der ? kalo aku sama Niken ?”

“ Allah yang lebih tau Sein”

Dera ingin segera berteriak. Ada apa ini ? kenapa tiba-tiba Husein membahas Niken lagi ? Astaghfirullah yaa Allah.

“ Der, kapan kamu jatuh cinta ?”

“ Allah belum mengizinkan Sein. Aku harus belajar dulu. Bahagiain umi dan ayah”

“ kamu emang solehah”

“ amin Sein “

“ Der, mau gak kamu janji denganku ? “

“ janji apa dulu ? “

“ jaga hatimu buatku. Dua minggu tanpa kabar darimu sangat membuatku tersiksa”

Dera langsung panas dingin. Dia sangat gugup. Tapi syukurlah, semburat senja mampu menutupi kegugupannya.

“ maaf Sein. Aku tidak bisa janji. Semua kehendak Allah. Kita tidak bisa memaksa. Pulang yuk Sein udah sore “

Sinar kecewa muncul dalam hati Husein. Ternyata meluluhkan wanita soleha seperti Dera sangat sulit. Husein semakin kagum dengan Dera. Dera, aku akan menunggumu !

Dalam hati Dera, hari itu sangat bersejarah. Dera berseru aku akan menunggumu Sein !

Dengan hati ringan dan bahagia dia menyambut hari-harinya yang akan menjadi mahasiswa.

Senjaaa...

Kamulah yang menjadi saksi dari Kita

Aku dan dia yang kelak menjadi Kita

Senjaaa...

Beri aku kekuatan untuk mampu menunggu dia, seperti aku menunggumu di setiap soreku

Senjaaa...

Jagalah dia untukku

Karena kamulah yang berada di hati kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun