Mohon tunggu...
Joice WindyManalu
Joice WindyManalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Mahasiswi jurusan Akuntansi di Universitas Pamulang.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dampak Inflasi terhadap Perekonomian

5 Agustus 2022   20:39 Diperbarui: 5 Agustus 2022   20:46 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata inflasi tentu sering kita dengar, terutama saat menonton berita tentang perekonomian atau kondisi pasar Indonesia. Inflasi memang tidak bisa dilepaskan dari dunia ekonomi, dimana hal itu merupakan salah satu fenomena yang mempengaruhi sistem perekonomian. 

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai inflasi, penyebab terjadinya, dan dampaknya pada perekonomian.

Apa Itu Inflasi?

Inflasi merupakan sebuah peristiwa yang menunjukkan proses meningkatnya harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam waktu panjang. Hal yang perlu digarisbawahi adalah tidak semua kenaikan harga yang muncul di masyarakat berarti terjadi inflasi. 

Karakteristik utama dari inflasi adalah harga yang naik mencakup kebutuhan masyarakat luas, dan terjadi dalam waktu yang lama. 

Jadi kalau terjadi kenaikan harga hanya pada momen tertentu saja seperti hari raya yang kemudian akan normal lagi setelah beberapa saat, maka itu tidak termasuk inflasi.

Inflasi sendiri tidak selalu menjadi sesuatu yang negatif bagi perekonomian sebuah negara, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat persentase inflasi. Justru jika tidak ada tingkat inflasi maka tidak ada juga pergerakan positif dalam perekonomian, dimana sama sekali tidak terjadi perubahan harga. 

Karena itulah, inflasi sebenarnya merupakan sesuatu yang dibutuhkan selama berada dalam tingkat yang sesuai dengan jangkauan kemampuan negara atau inflasi moderat.

Pengukuran tingkat inflasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti melalui Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Inflasi ringan berada dalam kisaran kurang dari 10% setahun, inflasi sedang dalam kisaran 10% sampai 30% setahun, dan inflasi berat dalam kisaran 30% sampai 100% setahun. 

Inflasi berat perlu diwaspadai dampaknya pada perekonomian, apalagi jika sampai terjadi hiperinflasi yang persentasenya melebihi 100%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun