Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Money

Susahnya Mengurus Plasma

19 Juli 2010   13:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Plasma, bagi sebagian besar manusia bukan merupakan kata asing, terutama bagi mereka yang telah pernah belajar biologi, terutama tentang sel.  Ya, sudah barang tentu, plasma merupakan bagian dari sel.  Akan tetapi yang akan saya utarakan di sini bukan tentang sel, tetapi tentang masyarakat perkebunan (dalam hal ini perkebunan sawit).  Melihat dari judulnya, terkesan hanyalah sebuah keluh kesah, seperti kata temenku beberapa bulan yang lalu, bahwa tulisanku di kompasiana kebanyakan mungkin bahkan seluruhnya berisi curhat.  Ya memang ini sebuah curhat juga.

Plasma yang dikembangkan, dima saya sebagai field assistant di plasma, masyarakat (koperasi) dilibatkan dari sejak awal.  Melibatkannya dari sejak awal tentu bertujuan untuk memajukan koperasi itu.  akan tetapi ini jadi memperumit pekerjaan agronomi.  Membagun kebun sawit tolok ukur keberhasilan pertama adalah luasan lahan yang di tanam, sudah tentu berbanding lurus dengan luas lahan yang dibuka.  Kendala yang muncul adalah pengadaan bibit.  Karena lokasi pembibitan jaun dari kebun plasma, sehingga melibatkan kontraktor.  Nah disinilah letak masalahnya, kontraktor harus melalui koperasi, sudah barang tentu koperasi memungut fee (buiaya admin) di koperasi, sehingga harga kontrak pengadaan bibit sawit menjadi berkurang untuk kontraktor.

Di lahan yang saya kelola, sudah dua bulan tidak terjadi pengangkutan bibit dan ini mengakibatkan lahan yang telah terbuka tidak tertanami, sehingga perawatan yang dilakukan terkesan sia-sia.  Walau demikian perawatan tetap dilakukan dengan perawatan LCC (Legum Cover crop).

Mungkin sebagian rekan kompasiana dapat memberikan ide, bagaimana pendekatan ke koperasi supaya fe yang mereka ambil dihapuskan saja...mohon sarannya Trimakasi...............

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun