Mohon tunggu...
John Lobo
John Lobo Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidak Ada Tanda-tanda Kematian Dalam Dirimu

26 Februari 2021   22:42 Diperbarui: 26 Februari 2021   23:01 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Trihardjo Saelan (Dok. Pribadi)

(Mengenang Dokter Trihardjo Saelan, Sp.PD, MARS)

Saya mengenal beliau dalam kapasitasnya sebagai Direktur RS Reksa Waluya Kota Mojokerto sejak tahun 2002. Banyak cerita tentang kebaikan darinya yang dikisahkan oleh istri saya. Kendati tidak mengenal secara dekat saya menaruh respek yang sangat tinggi hingga Tuhan memanggilnya pulang pada hari Jumat, tanggal 22 Januari 2021 sekitar jam 21.15 WIB.

Tanpa saya duga kebaikan beliau yang diceritakan itu, kamipun merasakannya lewat pigura sebagai kado pernikahan kami pada tanggal 2 Mei 2004. Beliau dan semua karyawan RS kami undang untuk menghadiri pernikahan yang berlangsung di Aula Frateran di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Kediri. Namun karena berbagai kesibukan Dokter Tri tidak hadir kala itu.

Seminggu pasca pernikahan kami, Dokter Tri sempat melihat-lihat foto acara pernikahan baik di Gereja Katolik St. Vincentius A. Paulo maupun saat resepsi . Setelah itu beliau meminta salah satu negatife film yang ada pada istri saya. Sayang saat itu istri saya tidak membawa serta apa yang beliau minta .

Ketika pulang kerja semua negatife film yang ada dalam album di pilih dan akhirnya menemukan satu yang terbaik untuk diserahkan kepada beliau. Tanpa bertanya lebih jauh tentang maksud permintaan tersebut, istri sayapun menyerahkan negatife film terbaik dari momen pernikahan kami.

Pigura hadiah dari Dr. Tri (dok.pribadi)
Pigura hadiah dari Dr. Tri (dok.pribadi)
Empat hari kemudian istri sempat kaget dan tidak percaya bahwa negatife film yang diserahkan itu sudah dicetak menjadi selembar foto yang menempel dengan rapi pada pigura yang berukuran besar.

Dokter Triharjdo Saelan adalah sosok yang murah senyum dan selalu terlebih dahulu menyapa jika berpapasan sekaligus penyemangat yang baik kepada siapapun termasuk pasien di Rumah Sakit tempat dirinya mengabdi. Hal tersebut sungguh saya rasakan ketika saya menderita sakit asam lambung yang sangat parah pada Bulan Desember tahun 2015.

Bagi dokter spesialis yang bertugas di RS Reksa Waluya hari Minggu merupakan kesempatan untuk libur. Khusus yang beragama Kristen, adalah waktu yang tepat untuk melakukan ibadah di Gereja dan menjadi momentum yang berkualitas berada bersama keluarga. Namun bagi Dokter Tri, tatanan tersebut sepertinya tidak berlaku. Hal tersebut berawal ketika saya merasakan sakit lambung, dada terasa penuh, bahkan tekanan darah naik . Seperti mau mati rasanya.

Kala itu saya tidak percaya bahkan sempat menolak akan apa yang sedang saya alami. Saya tidak yakin bahwa saya menderita sakit. Mengingat selama itu saya rajin berolahraga seperti main futsal, Badminton, dan sering jogging. Semakin tidak bersahabatnya saya dengan kondisi nyata kala itu membuat sakit yang kuderita bukan membaik, malah semakin parah.

Melihat kondisi saya yang semakin kritis, istrikupun sempat menangis dan menelpon keluarga kami di kampung (Flores). Ditengah ketidakpastian itu saya 'memaksa' istriku untuk menyampaikan kepada teman-teman yang perawat guna menelpon dokter Tri agar datang guna memberikan kepastian tentang kondisi saya yang sebenarnya. Rupanya beliau sedang menjalankan ibadah di Gereja. Cukup lama kami menunggu. Dalam kegalauan yang tak berujung akhirnya beliaupun datang. Dalam langkah penuh kepastian beliau memasuki ruangan dan langsung menuju bed tempat saya berbaring. Setelah memeriksa kondisi tubuh saya, membuka kelopak mata , dengan penuh keyakinan beliau katakana " John, tidak ada tanda-tanda kematian dalam dirimu dan hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang" (Amsal 17:22).

Kini penyemangat itu telah kembali pulang dipanggil Tuhan. Terima kasih atas motivasi dan segala kebaikan yang diberikan. Berbahagialah bersama para Kudus di Surga dan semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan. Selamat Jalan dokter Tri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun