Mohon tunggu...
John Lobo
John Lobo Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ada Kebaikan dalam Diri Sahabatku yang Berbeda Agama

29 November 2020   05:54 Diperbarui: 5 Juni 2021   07:59 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini merupakan impian  saya sewaktu masih duduk di banngku SMP. Pengalaman kedua adalah menjadi supporter saat mendukung team basket sekolah berlaga di DBL arena di Suarabaya. DBL Arena merupakan sebuah stadion bola basket. 

Daya tamping stadion tersebut adalah 5.000 penonton dan mulai dibangun pada tanggal 17 Desember 2007 serta selesai pada 26 Juli 2008. Pengalaman menarik lainnya adalah ketika dipercayakan menjadi petugas upacara. Sayapun menemukan manfaat bahwa ketika menjadi petugas upacara, saya bisa lebih disiplin, berpakaian lebih rapi, mampu menjaga kekompakan dengan teman, menumbuhkan semangat kebangsaan.

Ada satu kegiatan wajib dan rutin setiap pagi kami lakukan sebelum memulai kegiatan belajar di kelas, yaitu DBL (Dzikir Bersama Lovers) dalam istilah saya sebagai penganut Agama Kristen Katolik lebih dikenal dengan Doa Bersama Lover's. Bagi teman-teman yang beraga Islam kegiatan DBL dilaksakan di lapangan upacara, sementara bagi yang Kristen baik Katolik dan Protestan maupun agama lain, kegiatan doa bersama di lapangan basket. 

Aktivitas pagi bersama ini diawali dengan rumusan doa pagi, setelah itu doa ketika memulai pelajaran, dan doa pilihan seperti mendoakan orang tua, doa untuk orang sakit, doa untuk guru, dll. Setelah itu dilanjutkan dengan mendengarkan bacaan Injil atau firman Tuhan  yang sesuai dengan kalender liturgy serta renungan singkat oleh Pembina atau sharing Kitab Suci diantara kami peserta didik. Kegiatan tersebut merupakan aktivitas baru bagi saya 

Pengalaman berharga yang saya jadikan cambuk untuk kebaikan dimasa depan juga ada beberapa seperti, kalah dalam lomba, dimarahi guru karena melakukan kesalahan. Sisi positif dari pengalaman dimarahi adalah saya mendapat kesempatan untuk melatih mental agar kuat menghadapi kehidupan ini.Bagi saya mental yang kuat adalah kunci untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan.

Saya juga terlibat dalam kegiatan organisasi siswa di SMA 2 yaitu; ekstrakurikuler I-choir, Hypnopreneur, dan menjadi tim olimpiade Geografi. Memilih ekstrakulikuler tersebut karena dorongan dari diri untuk mengasah kemampuan bernyanyi. Kebetulan saya suka bernyanyi. Bahkan melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut saya bisa mengenal banyak teman dari kelas dan tingkatan yang berbeda. Sementara itu ekstrakurikuler Hypnopreneur, saya dibimbing untuk berbisnis bahkan ada tuntutan lebih dari ekstra tersebut yakni siswa sebisa mungkin mampu berbisnis walaupun masih bersekolah. Cita-cita sederhana saya makala mengikuti ekstra Hypnopreneur adalah menjadi seorang pengusaha. Sebagi seorang wanita, saya ingin nantinya bisa menghasilkan uang tanpa harus membagi waktu saya dengan keluarga.

Berikutnya adalah tim olimpiade Geografi smanda. Banyak hal baru saya peroleh dari kegiatan ini. Setiap hari bisa belajar geografi bersama bu Eni dan teman-teman. Beberapa manfaat ketika saya belajar Geografi secara khusus antara lain; bisa mengetahui lokasi-lokasi di permukaan bumi, sedikit bisa membaca tentang kehidupan di masa depan, meningkatkan kepedulian saya terhadap bumi beserta isinya serta menyadarkan saya akan kebesaran kuasa Allah. Ini merupakan potensiku yang harus dimaksimalkan.

Hampir enam bulan menduduki bangku kelas XI sayamerasa ada hal yang berbeda dengan saat kelas X karena kelas 11 saya harus bisa menemukan jati diri. Mengingat ketika kelas X banyak waktu yang digunakan untuk proses penyesuaian. Demikian juga di kelas XI ini saya dituntut agar menyiapkan diri lebih serius agar lebih mudah langkah saya selanjutnya ke tingkat yang lebih tinggi, kelas XII.

Sebagai siswa Kristen Katolik yang sedang menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto, sama sekali tidak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan iman atau kepercayaan saya. Kebaikan sering saya peroleh dari teman yang berbeda keyakinan. Bahkan mereka tolerasninya sangat tinggi. Walapun banyak perbedaan, saya tetap memiliki rasa percaya diri misalnya membuat tanda Salib saat berdoa. Salah satu media yang bisa meningkatkan dan memperdalam derta meningkatkan iman saya adalah doa pagi bersama di lapangan basket setiap pagi. Jika ada yang tidak toleransi, itupun jumlahnya tidak banyak. Walapun demikian saya tetap berpikir positif dan kebaikan selalu berada dalam diri teman-teman saya. 

Mojokerto, 25 Oktober 2020 

Editor : John Lobo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun