Mohon tunggu...
Kei Kurnia
Kei Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Believing is Seeing

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Merias Wajah, Menghias Kenangan Indah: Lika-Liku Kuas Seorang Make Up Artist

6 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 6 Desember 2022   10:50 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Seorang Make Up Artist adalah manusia pagi. Rerata pekerjaan MUA dilakukan pada pagi hari. Maka, MUA perlu mempersiapkan segala sesuatu pada H-1 atau beberapa jam sebelum pagi menjelang. Tidak jarang pula MUA harus berpindah-pindah lokasi karena banyaknya pesanan make up pada hari yang sama. Bisa jadi pagi hari MUA menangani acara wisuda, lalu siangnya photo shoot kemudian midodareni, dll. Futa pun pernah berpindah-pindah lokasi hingga 3 kali. 

"Capek harus pindah-pindah lokasi, tapi dibuat tidur udah seneng kok", ujarnya.

            Berangkat begitu pagi pernah membuatnya takut terhadap kriminalitas apalagi ketika klitih sempat jadi sorotan warga Jogja. Namun, sepanjang perjalanan ia tak pernah terlintas bayangan buruk apa pun. Ia selalu percaya bahwa niat yang ia bawa baik. Sebelum berangkat berkarya, ia cukup minum air putih atau kalau ingat makan setangkup roti dan minum susu hangat. "Sengantuk-ngantuknya orang pasti akan dijalani jika itu sudah kewajiban", tukasnya. Tak jarang ia pun harus berkompromi dengan hujan yang tiba-tiba datang. Tentu sudah dikomunikasikan terlebih dahulu dengan klien.

Sumber foto dari Instagram @diahelf.makeup
Sumber foto dari Instagram @diahelf.makeup

Tentang Mimpi-Mimpi

            Berhadapan dengan klien merupakan suatu kesempatan untuk banyak mengenal orang dari berbagai sudut pandang. Ada klien yang molor dari jadwal. Ada yang mengurus banyak hal selagi di-make up, ada pula yang request-nya macam-macam. Tidak cuma klien yang bikin repot dan ribet, ada juga klien yang menyenangkan. "Lumayan banyak aku diberi tip sama klien, diberi makan juga. Ada juga yang sangat puas sama kerjaku sampai repeat order kalau dia lagi ada acara. Rasanya aku dihargai banget", tuturnya bersemangat.

            Anggapan sebagian orang tentang MUA sebagai salah satu pekerjaan dengan gaji tidak tetap (tanpa tunjangan, dll) tidak menyurutkan semangat dan kata hati Futa. Ia justru menikmati itu karena bisa mengelola waktu sendiri. Ia justru lebih takut kalau ia tak bebas menentukan kariernya sendiri ketimbang bekerja dengan tekanan dari orang lain. Maka, ia punya siasat untuk mengatasi itu. Pada bulan ramai (Oktober, Desember, sehabis Lebaran) ia akan menabung lebih banyak, sedangkan pada bulan sepi (puasa dan Suro) ia akan menggunakan sebagian tabungan itu. 

Sumber foto dari Instagram @diahelf.makeup
Sumber foto dari Instagram @diahelf.makeup

"Aku pengen jadi MUA yang bisa jalan-jalan. Jadi MUA yang bisa ke mana-mana", selorohnya.

Berbicara soal prospek pekerjaan sebagai MUA, Futa melihat ada prospek yang bagus. Orang-orang sekarang semakin melek MUA karena bantuan media sosial. Namun, ia menyadari akan semakin banyak saingan MUA. Sisi positifnya, MUA memiliki jenjang karier. Semakin tinggi jam terbang, semakin tinggi pendapatannya. Oleh karena itu, ia gencar meningkatkan skill dengan ikut kelas privat. Setelah lulus kuliah, ia pun getol membuat konten make up dan tidak bosan belajar ilmu baru berupa make up film, make up model, make up Thailand, dsb.

Sebuah pesan untukmu yang berminat terjun di dunia rias merias wajah ini dari seorang Diahelf MUA: kamu harus punya alat dan bahan dahulu. Tidak harus banyak dan lengkap. Lalu, rajinlah ikut kelas privat make up. Teruslah upgrade ilmu, alat, dan produk. Dengan ikut kelas privat, kamu bakal tahu aliran mana yang cocok dengan gaya kamu seperti natural, bold, India, Thailand dll.

Satu kata yang ia pegang teguh dan mewakili dirinya sebagai MUA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun