Mohon tunggu...
Handy Chandra van AB (JBM)
Handy Chandra van AB (JBM) Mohon Tunggu... Konsultan - Maritime || Marketing || Leadership

Badai ide dan opini personal.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kemaritiman Dunia, Sejarah Ringkas

2 Juni 2020   01:01 Diperbarui: 4 Juni 2020   13:54 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal masa Mesir kuno di sungai Nil, dari tulisan hireoglif. Sumber: Gilbert, 2008.

Awal Kemaritiman. 

Sejarah kemaritiman (maritime) sudah dimulai sejak 4.600 tahun lalu. Catatan sejarah itu terbukti dari tulisan hireoglif (tulisan Mesir kuno di dinding Piramid). Raja Sahura (referensi lain: Sahure) adalah raja besar Mesir kuno yang terkenal, jauh sebelum Raja Firaun (Pharaoh) memerintah. Pada masa Raja Sahura (2600-2500 Sebelum Masehi), telah dilakukan penjelajahan maritim laut Mediterania. Untuk diketahui, Raja Firaun hidup antara 1800-1700 SM, ketika Yusuf (Joseph) menjadi wakilnya (walinya). Jadi, sekitar 800 tahun sebelum Yusuf menjadi wali negeri, Mesir sudah menjadi negara maritim besar di wilayah perairan laut Mediterania.

Wilayah Italia, Perancis, Yunani dan negara-negara lain di sekeliling laut Mediterania masih belum memiliki aksara (tulisan). Bisa dikatakan daerah sekeliling laut Mediterania masih primitif. Mesir sudah memiliki kemampuan rekayasa sipil dan kemaritiman canggih. Saat itu Mesir adalah negara super power dunia.

Sebagai negara super power, ekspedisi maritim adalah keniscayaan. Ekspedisi sangat dibutuhkan pada sekitar 4.600 tahun lalu untuk memperoleh sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). SDA utama saat itu adalah emas, tembaga, besi, perak dan permata. Negara mitra perdagangan adalah  Suriah kuno (Syria). Pelabuhan di Suriah menyediakan semua bahan-bahan produksi bangsa-bangsa daratan dari Persia,

SDM dibutuhkan untuk menjadi tenaga pelayan (budak) bangsawan Mesir dan budak Raja.

Gilbert, dalam buku "Ancient Egyptian Sea Power" menceriterakan jenis kapal ekspedisi Raja Sahura. Kapal-kapal untuk ekspedisi Laut Mediterania dan kapal perang berukuran panjang 15 m (meter), dilengkapi 20 pengayuh. Kapal berukuran 27 m memiliki 52 pengayuh, sementara kapal dengan panjang 38 m dilengkapi 80 pengayuh. Jenis jenis panjang untuk mengarungi perairan yang berbeda. Ada yang di laut Mediterania, ada yang di sungai Nil, dan ada yang buat laut Merah (Red sea).

Selain Mesir, bangsa Phoenician (Indonesia: Fenisia), yang merupakan bangsa Yunani kuno, adalah penjelajah laut Mediterania lainnya. Bangsa Fenisia ini kemudian menjadi Kerajaan Makedonia (Macedonian Empire) sekitar 400-300 SM. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan saat Raja Alexander Agung berkuasa. Pada masa kini, yang tersisa dari kerajaan Makedonia adalah negara Yunani (Greece). 

Namun demikian, sampai abad 21, bangsa Yunani masih menjadi negara maritim terbesar dibidang pelayaran. Jumlah armada kapal komersialnya masih yang terbesar didunia, 170 juta DWT (dead weight ton). Jepang di peringkat kedua dengan 147 juta DWT. 

Yang mengagumkan, sejak kerajaan Romawi menguasai Eropa selama 400 tahun dan dilanjutkan sampai kerajaan Byzantium (Romawi Timur), kapal-kapal dagang Yunani adalah tulang punggung ekonomi kerajaan-kerajaan tersebut.

Ada yang menarik tentang pelaut Yunani. Om saya yang pelaut (Kapten kapal LNG berbendera Vietnam) bernah bercerita: setiap pelaut Yunani wajib hafal 12 rasi bintang mitologi dan beberapa rasi bintang arah bumi. Itu adalah keterampilan paling utama bagi mereka. Bahkan sampai saat ini, dimana kompas dan GPS (global positioning system) menjadi alat bantu navigasi utama, kurikulum pendidikan untuk pelautnya masih ada pelajaran tersebut.

Di Indonesia, keterampilan membaca arah bumi dari rasi bintang ada pada suku pelaut, Bajo. Penulis pernah ke kampung suku Bajo di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi tenggara. Ada paket tur wisata untuk melihat rasi bintang arah bumi. Hal yang menarik sekali. Bahkan sempat ketemu dengan Presidennya. Namanya Pak Abdul Manan (berprofesi sebagai dosen Universitas Halu Oleo). Dia bercerita  bahwa suku Bajo menetap tersebar di 21 provinsi di Indonesia, dengan mendiami pulau-pulau kecil dan di pesisir pulau besar. Juga jangan heran, jika suku Bajo ada tersebar di empat (4) negara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Australia. Suku ini mencari ikan dan berdagang hasil bumi dengan kapal-kapal yang sering keluar-masuk Singapura (sekitar tahun 2000-2014). Dari singapura mereka membawa barang bekas (baju, motor, mesin, dan lainnya) ke Indonesia.

Singkat cerita, sejak abad 25 SM sampai abad 18 M, ekspedisi maritim dan pelayaran (shipping) adalah perdagangan untuk mendapatkan SDA dan SDM yang tersebar diseluruh dunia. Teknologi kapalnya masih menggunakan angin dan tenaga manusia untuk pergerakannya. Tokoh paling terkenal pada rentang waktu ini adalah Kristoforus Kolombus (Inggris: Christopher Colombus. Spanyol: Christobal Colon). Karena ekspedisi maritimnya, benua Amerika ditemukan, pada Oktober 1492.

Beda Kemaritiman dan Kelautan.

Profesor Martin Stopford dari Inggris berpendapat, bahwa yang utama dari dunia kemaritiman (maritime) adalah aspek ekonomi dan perdagangan (seaborne trade). Karena dengan motif ekonomi (mencari SDA dan SDM keseluruh dunia), maka terjadilah aktifitas pelayaran (shipping) dan ekspedisi maritim. Aspek teknologi kapal, aspek politik, dan aspek navigasi adalah unsur penunjangnya. Badan dunia yang mengatur kemaritiman dunia adalah IMO (Interntional Maritime Organization), yang berlokasi di London, Inggris.

Hal ini, tentu beda dengan kelautan (marine). Dunia kelautan lebih banyak berkutat dengan aspek sains (ilmu-ilmu alam laut) dan pemanfaatan SDA pada badan air laut (permukaan, kolom, dan dasar laut). Ilmu Perikanan, ilmu Oseanografi, ilmu Mineral Dasar Laut, Teknik Kelautan, Teknik Sipil Pantai, Teknik Kapal Perikanan, Ilmu Kewilayahan Laut, dan sejenisnya. Badan dunia yang mengatur aspek perikanan adalah FAO (Food and Agriculture Organization, UN) yg berlokasi di Roma, Italia.

Bagaimana membedakan kemaritiman dan kelautan? Sangat Mudah. Mari ambil contoh ikan di laut. Ikan-ikan yang ditangkap di Indonesia (aspek kelautan), setelah diolah jadi ikan beku atau ikan kaleng (aspek  produk perikanan, masih aspek kelautan), dikirim ke Amerika dan Eropa (ada aspek seaborne trade, bagian kemaritiman), menggunakan kapal kontainer (jelas sekali aspek kemaritimannya). Jadi, dalam prosesnya terlihat dengan sederhana beda aspek-aspeknya.

Memang, banyak orang awam dan bahkan banyak mahasiswa, terlihat belum bisa membedakan dua (2) hal ini. Semoga melalui tulisan ini bisa mencerahkan dan membuka wawasan kemaritiman. Sederhana, karena bisa dibedakan dari sejarah panjangnya, organisasinya dan motivasinya.

Kemaritiman Abad 19 Sampai Juni 2020.

Ada fakta klasik muncul, karena pandemi Covid-19 di dunia. Sektor kemaritiman adalah sektor yang ulet terhadap krisis. 

Banyak sektor ekonomi yang terpuruk dan bangkrut. Khususnya bidang transportasi udara (penerbangan, bandara, dll) serta transportasi darat (bis wisata, penjualan mobil, reparasi kendaraan, dll). Banyak yang sampai gulung tikar. Beberapa perusahaan memotong gaji level manajerial 50%, agar bisa bertahan. Berat memang. Namun sektor kemaritiman tetap berlayar dengan kalem.

Sektor kemaritiman sekali lagi membuktikan diri tangguh dalam badai ekonomi. Tahun 2008 saat krisis moneter Amerika dan dunia, industri pelayaran tetap tangguh. Tahun 1998 saat krisis moneter Asia, sektor kemaritiman yang sangat minim pemutusan hubungan kerja (PHK), bahkan saat itu merekrut karyawan. Saat krisis minyak dunia tahun 1973, sektor maritim tetap kokoh melewati masa itu, karena suplai minyak bukan cuma negara anggota OPEC. 

Karena ketangguhan dalam melewati krisis dunia, para pemilik kapal umumnya dari dinasti keluarga pengusaha pelayaran. Bahkan sepengetahuan penulis, sampai 5 generasi. Penulis pernah ketemu dengan pemilik kapal di Jerman yang merupakan generasi ke 4. Di Indonesia, penulis pernah bekerja pada generasi ke 3 dari pemilik  perusahaan kapal Tanker. 

Ada sebuah pernyataan lelucon, dari para pemilik ratusan kapal asal Eropa: Kami merasa Tuhan itu adalah pelaut, karena Dia menyebar SDA ke seluruh dunia, dan dibutuhkan kapal untuk mengangkutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun