Status sosioekonomi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi prestasi pendidikan individu. Hal ini berarti bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga yang lebih mampu secara ekonomi akan memiliki kesempatan yang relatif lebih baik untuk memiliki karier akademis yang sukses. Namun, pengaruh dari status sosioekonomi terhadap prestasi siswa bervariasi. Untuk memahami peran status sosioekonomi dalam prestasi pendidikan, pertama-tama kita harus memahami bagaimana status sosioekonomi mencakup berbagai aspek kehidupan siswa yang bisa mempengaruhi aspek akademik mereka.
Terkadang disebut sebagai "sosial ekonomi", status sosioekonomi adalah seperangkat indikator kualitas hidup yang mencirikan kehidupan seseorang atau keluarga. Secara umum, tingkat pendapatan, pendidikan orang tua, tempat tinggal, akses layanan kesehatan, akses terhadap pengalaman dan informasi yang disebut, dan daya beli, yang dipengaruhi oleh pendapatan, menjadi fokus status sosioekonomi.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa status sosioekonomi dapat memimpin atau secara signifikan memengaruhi hasil akademik siswa. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan lebih tinggi memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya belajar dan sumber daya pengajaran. Putaran ini berlanjut karena siswa dengan sumber daya belajar yang lebih baik dapat mencapai hasil akademik yang lebih tinggi.
Meskipun begitu, hal tersebut tidak selalu demikian. Anak-anak miskin dengan sumber daya belajar yang terbatas masih dapat mendapatkan hasil akademik yang baik, karena karakter dan kemauan mereka untuk bekerja keras. Hal ini menyiratkan bahwa bagaimanapun, hasil akademik siswa yang punya status sosioekonomi lebih rendah mana pun tak terlepas ditentukan oleh karakter dan komitmen mereka untuk melakukan usaha.
Sejalan dengan ini, beberapa studi lain juga telah menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti motivasi intrinsik, minat belajar, kemampuan intelektual, etika bekerja, dan pengalaman akademik dari siswa juga dapat memengaruhi hasil akademik mereka. Dengan demikian, selain meningkatkan akses yang mereka miliki terhadap peluang belajar dan sumber daya akademik, memberdayakan siswa dengan motivasi intrinsik dan cara pandang positif terhadap prestasi akademik juga dapat berperan dalam membuat anak-anak lebih sukses di sekolah.
Kemudian, dewasa ini ada beberapa negara yang telah berusaha untuk mengurangi efek negatif dari status sosioekonomi pada lulusan akademiknya. Misalnya, di sejumlah negara, pemerintah telah memberikan insentif kepada orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka telah memiliki kesempatan akademik yang sama. Banyak sekolah juga telah meningkatkan upaya mereka untuk memberikan dukungan kepada siswa dengan basis sosioekonomi yang lebih rendah dan menyediakan program pengayaan akademik serta dukungan ekstra untuk membantu mereka membuat kemajuan.
Semua hal ini menunjukkan bahwa status sosioekonomi dapat berdampak pada prestasi akademik siswa dan juga bahwa meskipun begitu, pemerintah dan masyarakat ikut memfasilitasi kesempatan akademik yang lebih baik bagi semua siswa di seluruh dunia. Setelah memahami bagaimana status sosioekonomi dapat mempengaruhi prestasi akademik, penting untuk menerapkan strategi yang dapat memastikan bahwa semua anak dapat melanjutkan nilai akademik yang tinggi baik saat mengenyam pendidikan di rumah atau di sekolah.
Dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa status sosioekonomi adalah faktor yang signifikan dalam prestasi akademik siswa dan bahwa sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kesempatan yang ditawarkan kepada setiap anak. Dengan strategi yang tepat dan dukungan terus-menerus, anak-anak dari semua kelas sosial dapat berkembang dan mencapai hasil terbaik di sekolah.
