Mohon tunggu...
Johan William Hadikusuma
Johan William Hadikusuma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa di SMA Kolese Kanisius

Saya adalah seorang siswa berumur 17 tahun di SMA Kolese Kanisius. Hobi saya mendengarkan musik dan juga menonton film-film dan serial TV. Saya juga minat menulis artikel dan esai singkat. Semoga Anda sekalian dapat menikmati wacana saya yang diunggah di situs ini!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Benar Bayi Perancang Tahap Selanjutnya dalam Evolusi Manusia?

1 Desember 2022   00:45 Diperbarui: 1 Desember 2022   00:55 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahkan, perlu ada studi yang lebih mendalam tentang efek jangka panjang kesehatan dan kemampuan yang terkait dengan anggota yang secara genetis dimodifikasi. 

Selain itu, masyarakat harus memiliki akses ke informasi yang diperlukan untuk memahami teknik dan risiko-risikonya. Ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan pasien yang akhirnya, karena tanpa daftar ini, dampak ekonomi dan sosial tidak dapat diprediksi.

Pada akhirnya, dampak dari bayi yang pada tahun-tahun mendatang akan tersedia untuk didesain dapat diatasi dengan membawa kesadaran luas tentang bagaimana teknologi ini dapat digunakan dengan benar. Penerapan pedoman yang ketat untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk tujuan yang baik juga penting. 

Dengan peningkatan ilmu pengetahuan, pada pembuat peraturan dan perundang-undangan harus terus mengawasi dan menyesuaikan aturan yang relevan untuk meningkatkan perlindungan pribadi. 

Bayi yang ditetapkan sebagai anggota masyarakat ini menandai permulaan revolusi di bidang bioteknologi. Ini adalah langkah berikutnya dalam evolusi manusia karena ini memperkuat masyarakat dengan memastikan bahwa para generasi berikut yang dihasilkan akan lebih spesifik dan kuat dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun