Pada tahun 2019 seorang teman kantor yang usianya sudah mendekati pensiun tiba-tiba bertanya pada saya begini :
"Ada apa ya kog anak muda pada nyanyi lagu Didi Kempot? Kan itu musiknya campursari bukan R&B bukan EDM, kog pada suka ya?"
Memang penjelasan dari pertanyaan itu bisa sangat panjang. Saya pribadi mengenal lagu-lagu Didi Kempot karena sering dimintai tolong kakek nenek untuk memutar VCD atau DVD karya Alm. Didi Kempot. Saat itu saya masih SD dan sama sekali tidak tahu apa itu cinta. Sampai dengan duduk di bangku kuliah hal itu masih sering saya lakukan.
Kan lama-lama jadi hafal sendiri ya sama lagu-lagunya. Entah bagaimana kadang kala lirik lagunya itu benar-benar dialami dalam kehidupan asmara setelah lulus sekolah. Contohnya seperti pada kutipan lirik lagu alm. Didi Kempot berjudul "Suket Teki".
Aku tak sing ngalah, trimo mundur timbang loro ati
Tak oyako wong kowe wis lali, ora bakal bali
Paribasan awak urip kari balung lilo tak lakoni
Jebule janjimu, jebule sumpahmu, ra biso digugu
Benar-benar pernah terjadi situasi dimana saya memilih untuk mengalah dan mengakhiri hubungan asmara dengan mba mantan karena nampaknya dia sudah tidak ada hati lagi dengan saya. Mau saya perjuangkan seperti apappun juga, dia sudah lupa dengan semua janji dan rencana untuk serius sampai ke jenjang pernikahan. Lebih jauh lagi belum sampai sebulan putus dengan saya, dia sudah jadian dengan pria lain.