Mohon tunggu...
Yohanes Arkiang
Yohanes Arkiang Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Pembungkus Embun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia Milenial dalam Dua Versi

19 Juli 2018   14:49 Diperbarui: 20 Juli 2018   01:11 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah catatan saya dalam menyikapi perilaku manusia sosial dewasa ini. Perilaku manusia modern yang semakin individualistis di tengah kemajuan teknologi yang pesat.

Pada abad 18 dunia teknologi mulai berkembang. Aktivitas manusia sudah mulai dipermudah oleh teknologi saat itu. Pada abad ini juga, Alexsander G. Bell menemukan alat komunikasi yang kita sebut sekarang telephone. Dari situ orang mulai mengembangakan telephone ini hingga menjadi alat komunikasi yang sangat canggih saat ini. 

Kita sekarang sedang berada di zaman modern. Alias zaman now. Istilah baru yang menggambarkn kegilaan "manusia Indonesia" terhadap perkembangan teknologi.

Istilah zaman now menurut saya merujuk kepada perilaku sosial sekarang yang terpengaruh oleh dunia maya. Orang mengelompokan kelompok tertentu atau mengelompokan diri ke dalam komunitas sosial yang disebut zaman now dilihat dari kegilaanya terhadap dunia maya.

Menyoroti dunia maya, tidak terlepas dari para penggunanya yaitu milenials. Sedikit tentang generasi milenials. Generasi milenials adalah generasi yang lahir mulai dari tahun 1980-an sampai tahun 2000. Generasi ini juga disebut generasi Y. Itu artinya generasi yang lahir setelah tahun 2000 adalah generasi Z. Di zaman now ini, media maya menjadi sebuah dunia tersendiri bahkan saya menyebutnya sebagai 'planet' lain yang sedang nebeng di bumi. Masyarakatnya merupakan para penggila foto, status alay, coment, like, share and subscribe.

Dengan adanya dunia maya yang saya sebut planet lain, manusia jadi hidup pada dua dunia sekaligus; dunia nyata dan dunia maya. Ini menjadi dimensi kehidupan baru. Dengan begitu manusia untuk menjalani dua kehidupan tersebut tentu punya dua versi yang berbeda- versi maya dan versi nyata.

Manusia dua Versi

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Kehidupannya saling tergantung satu sama lain dan menjadi rantai yang tak terputus.

Pada zaman now orang yang kita ketemu di jalanan terlihat biasa atau pun terlihat luar biasa. Ada yang ganteng ada yang biasa saja, ada yang cantik ada juga yang sok cantik. Hehe. Ada yang pendiam ada juga yang paling tidak bisa diam, dan sebagainya. Itu adalah versi nyata manusia yang kita lihat.

Namun pada versi maya, semuanya bisa saja menjadi berubah 180 derajat dari versi nyatanya. Dari yang tadinya pendiam menjadi banyak omong di sosial media. Dari yang terliahat jelek menjadi cantik. Dari yang terlihat ganteng menjadi cantik juga. Hehe. Bahkan semua kehidupan di dunia mayanya terlihat mewah dari biasanya.

Bahkan sekarang kehidupan di dunia maya seolah menjadi prioritas. Semua orang berburu foto untuk sekadar di-upload kemudian mendapat apresiasi berupa like. Kalau di dunia nyata untuk menjadi terlihat cantik orang rela mengeluarkan uang banyak. Namun di dunia maya cukup download aplikasi pembersih wajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun