Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perlunya Introspeksi bagi PSS Sleman, Entah Bertahan atau Terdegradasi

23 Maret 2022   17:51 Diperbarui: 23 Maret 2022   19:52 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSS Sleman saat berlatih di Bali. (Foto: Dok.PSS)

Berbicara tentang Konsultan pun juga belum pernah diumumkan secara resmi oleh PSS siapa saja mereka, apakah perorangan seperti halnya Penasihat Tim (Antonius Rumadi) ataukah sebuah perusahaan?.

Bahkan tak diketahui adanya Konsultan itu memang berasal dari keputusan manajemen PT PSS ataukah pemilik PT PSS, Agus Projosasmito?. Apakah tugasnya hanya seputar performa tim ataukah lebih luas lagi pada pembenahan manajemen perusahaan?.

Sebagai Konsultan tentu tugasnya memberikan konsultasi atau nasihat kepada sang klien (PT PSS) tentang cara terbaik menghadapi suatu masalah. Hasil konsultasi apapun akan berpulang pada PT PSS untuk menerima atau tidak menjalankannya.


Introspeksi

Bukan hal yang mengherankan jika muncul pertanyaan kenapa manajemen (Dirut) PT PSS tak pernah disenggol dengan tuntutan atas performa tim yang satu kakinya sudah berada di jurang degradasi?. Situasi yang lebih berat dibandingkan tahun 2021 lalu di era kepemimpinan Marco Gracia Paulo.

Tentu tak ada yang ingin PSS terdegradasi, kembali ke Liga 2. Tak ada lagi klub Liga 1 di Yogyakarta untuk satu musim mendatang. Degradasi itu akan membuat adanya 3 klub yang bertarung di Liga 2 yakni PSS, PSIM Yogyakarta dan Mataram Utama.


Terlepas dari tetap atau tidaknya PSS di Liga 1, menarik untuk diketahui bagaimana sikap suporter menghadapi situasi yang terjadi di PSS. Tak hanya dari sisi tim yang memerlukan perombakan, tapi juga lainnya seperti kinerja manajemen, manajer tim dan lainnya.

Bukankah hal-hal seperti itu juga jadi concern suporter, seperti tertuang dalam 8 Tuntutan BCS (Brigita Curva Sud, komunitas suporter PSS terbesar)?. Mulai dari pembinaan usia muda melalui Akademi PSS, adanya tenaga marketing hingga Standar Operasional (SoP) perusahaan.

Kemerosotan prestadi PSS tidak bisa dianggap sebagai kesialan belaka. Harus ada sikap terhadap manajemen, jika itu memang suporter ingin lakukan. Sikap yang akan menjadi bahan pertimbangan dari sang owner, Agus Projosasmito untuk melakukan perombakan manajemen.

Apapun yang terjadi, termasuk mimpi buruk terdegradasi, PSS tetap akan selalu dicintai oleh suporternya, oleh masyarakat Sleman.

PSS Sleman terlalu besar jika hanya bersandar pada ambisi individu dan kelompok. Tak terbayangkan PSS harus hengkang dari Liga 1, seperti juga sulit membayangkan Liga 1 tanpa Persipura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun