Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sudah Saatnya Iwan Bule Akhiri Tontonan (Tidak) Lucu di PT LIB

12 Mei 2020   23:35 Diperbarui: 12 Mei 2020   23:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iwan Bule dan Cucu Somantri (Foto: PSSI)

"Karena itu, pengangkatan staf level atas harus melalui rapat direksi. Hal-hal yang menyangkut pengelola keuangan begitu banyak maka memang sebaiknya dihindari hal-hal yang menjadi sorotan publik," tegasnya.

Meski perbandingan Yunus Nusi itu tak bisa dibantah, namun ia lupa bahwa ada unsur etika dalam pengambilan keputusan Iwan Bule. Wakil Sekjen PSSI, Maaike Ira Puspita tak sekedar tenaga professional tapi ia merupakan adik ipar Iwan Bule. Di sini unsur etika yang seperti diabaikan oleh Yunus Nusi.

Berbagai manuver yang ada tersebut, termasuk surat jawaban PSSI ke PT LIB, makin memperkuat kenyataan adanya ketidakharmonisan antara keduanya. Misalnya, PSSI menolak pemotongan subsidi klub Liga 1 dan 2 oleh PT LIB. Penolakan itu tertuang dalam surat balasan PSSI tangagl 5 Mei 2020.

Bukankah Cucu Somantri orang nomer dua PSSI, juga Komisaris PT LIB sebagian bersar merupakan anggota Exco PSSI. Tak perlu kaku untuk berkomunikasi, berbalas surat soal yang bisa dibicarakan dalam tele conference.

Situasi yang memang tidak elok ,seperti dikatakan oleh CEO Madura United, Achsanul Qosasi dalam cuitannya di media sosialnya: "Bukan surat-suratan begini, saling berdebat di surat, apalagi bocor ke publik dan tidak elok."

Kondisi tersebut mengundang keprihatinan anggota Liga 1 sebagai pemegang saham terbesar PT LIB. PSSI sendiri mempunyai 1% saham saja, tapi dengan hak veto didalamnya.

Mayoritas klub Liga 1, tercatat 14 klub, sepakat adanya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS). Tentunya bukan hanya soal kisruh internal PT LIB yang akan jadi pembahasan, tapi terutama kelanjutan nasib kompetisi dan dana subsidi.

Jika menarik garis peristiwa yang ada, Iwan Bule harus memadamkan api yang sedang berkobar, merangkul kembali Cucu Somantri seperti sebelumnya dan menegaskan agar anggota Exco PSSI lebih berkonsentrasi pada program yang ada, terutama persiapan Piala Dunia 2021.

Tentang LIB, biarkan RUPS berjalan apa adanya. Jika harus dilakukan pembersihan organisasi, biarkan itu berlangsung sesuai kehendak pemegang saham. Semisal trio direksi diganti agar tak merecoki lagi kerja PT LIB di masa mendatang.

Perpecahan Iwan Bule dan Cucu Somantri pada akhirnya akan lebih banyak merugikan daripada sebaliknya. Di sini Iwan Bule harus bisa memilah mana kawan yang tulus membantunya membangun PSSI, atau yang sekedar mengipas sebagai penumpang gelap. Ini saatnya bekerja dengan serius di tengah pandemik Corvid-19, bukannya bermain politik.

Sepakbola memang tak mudah, jenderal. Ini tantangan berat, dan jangan terpeleset. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun