Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Niat Baik yang Berakhir KLB bagi Bakun

14 Februari 2019   04:32 Diperbarui: 14 Februari 2019   04:39 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bambang Kuncoro serahkan piala di Kartini Cup 2018. (foto : istimewa)

Tak hanya itu yang membuat Bakun terheran-heran. Pembekuan Asprov Jogjakarta ternyata tidak diikuti dengan penunjukan Pelaksana Tugas (Plt). Akibatnya seluruh program pembinaan sepakbola tetap jalan.

"Saya benar-benar tidak mengerti cara berpikirnya PSSI ini. Seperti mengorbankan organisasi demi kepentingan tertentu,"ujar Bakun sebelum kembali terdiam.

Saat itu, 27 Juni 2018, dengan tenggat waktu hanya sehari untuk memberikan klarifikasi, seperti diinginkan dalam surat pembekuan kepengurusan, Asprov Jogjakarta sudah memberikan jawaban. Dalam jawaban itu mereka juga meminta agar kompetisi tetap bergulir karena terkait program pembinaan.

Pertemuan pun digelar antara PSSI dan Asprov Jogjakarta, juga dengan anggota untuk menyelesaikan masalah internal yang ada. Tetap tak membuahkan hasil. Bahkan PSSI menyetujui adanya Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan berlangsung 24 Maret 2019 mendatang. Surat persetujuan KLB yang dikirim langsung ke anggota, tanpa tembusan ke pengurus Asprov Jogja.

"Saya legowo jika memang tak bisa menyelesaikan tugas sebagai Ketua Umum Asprov Jogjakarta. Namun hendaknya kita belajar bahwa berorganisasi itu mengabdi. Bukan memperebutkan kekuasaan. Kita lihat bagaimana dan apa yang terjadi di PSSI,"jelas Bakun.

Ia sempat bercerita tentang masa kanak-kanaknya hingga lulus sarjana di Jogjakarta. Setelah itu ia bekerja di luar kota gudeg itu. "Saat diminta menjadi Ketum Asprov Jogjakarta, hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah ini adalah pengabdian bagi masyarakat Yogya. Membayar hutang budi kepada Jogja,"tambahnya.

Keluh kesahnya kepada Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono untuk membeberkan dan mengadukan masalah yang menimpa Asprov Jogja pun seperti tenggelam begitu saja.

Saat itu, di akhir Januari 2019, Bakun mengatakan  permasalahan yang ada bermula dari pengunduran diri Mbah Putih yang tidak mau terbuka mengenai keuangan, perlengkapan kantor yang diambil oleh orang yang merasa berhak, menghentikan sementara seluruh program kegiatan (inc Liga 3 dan piala Suratin U17 yang sedang berlangsung), hanya percaya dari daftar hadir dan notulen hasil pertemuan forum anggota yang belum di klarifikasi

Bakun juga menyampaikan banyak kegiatan PSSI mulai dari pertandingan internasional, pelatihan wasit dsb tanpa mengajak Asprov, semuanya diprakasai MP.  Tak hanya itu, Sekjen PSSI, Ratu Tisha dan anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng saat ke Jogja sama sekali tidak menggubris Asprov.

"Benar-benar tidak mencerminkan ketokohan yang membangun persepakbolaan nasional," ujar Bakun dengan lirih.

Malam yang makin larut seperti terdiam dengan cerita Bakun. Pedasnya wedang jahe yang habis diminumnya seperti mewakili pedasnya kenyataan yang dihadapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun