Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengukur Keberhasilan Pascalebaran

18 September 2010   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepekan lebih, Bulan Ramadhan meninggalkan kita. Sekarang, kita kembali menjalani rutinitas. Alangkah baiknya, kita menjalani rutinitas itu dengan sikap berbeda. Berikut ini saya menyajikan tips agar Anda dapat mengukur keberhasilan pascalebaran. Apakah terjadi peningkatan kualitas diri?

Tips 1 : Catat baik-baik harta yang Anda miliki saat ini. Cobalah dihitung kepemilikan kita terhadap semuanya: tabungan, anak, rumah, prestasi, karier, pendidikan dan lain-lain. Saya pernah mendengar atau membaca bahwa pengukuran keberhasilan seseorang dapat dilihat dari peningkatan atau perubahan positif dari kondisi sebelumnya. Artinya, cobalah kondisi itu dibandingkan tahun sebelumnya. Adakah perubahan positif?

Jika ada, itu menandakan bahwa Anda berhasil. Sebaliknya, Anda adalah pribadi gagal jika terjadi penurunan keadaan. Untuk mengukur keberhasilan tahun ini, silakan kondisi sekarang diperhatikan. Setahun yang akan datang, cobalah dilakukan perbandingan. Niscaya Anda dapat mengetahui pribadi Anda: berhasil atau gagal.

Tips 2 : Hitung hutang atau tanggungan Anda hari ini. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai hutang. Hutang atau tanggungan dapat berfungsi sebagai stimulator dan motivator sehingga seseorang dapat berhasil. Karena mempunyai hutang atau tanggungan, kita menjadi lebih giat bekerja.

Setahun yang lalu, hitung hutang Anda. Jika terjadi selisih dengan kekayaan Anda hari ini, itu menandakan bahwa Anda berhasil. Namun, Anda adalah pribadi gagal jika hutang bertambah tetapi kekayaan tetap, bahkan berkurang. Kondisi sekarang pun perlu diperhatikan. Setahun yang akan datang, cobalah dilakukan perhitungan. Niscaya Anda akan menemukan perubahan hidup Anda: berhasil atau gagal.

Tips 3 : Hitung frekuensi Anda ke tempat ibadah. Keberhasilan seseorang sering hanya diukur dari kekayaan yang menjadi lebih banyak. Jarang sekali orang menggunakan frekuensi ibadah sebagai ukuran keberhasilan. Adakah perubahan frekuensi Anda ke tempat ibadah?

Jika Anda menjadi semakin rajin pergi ke tempat ibadah, itu dapat diindikasikan bahwa Anda berhasil. Sebaliknya, Anda adalah pribadi gagal karena tingkat peribadatan Anda stagnan. Pribadi yang baik selalu menjadi lebih dekat kepada Tuhannya.

Tips 4 : Hitung fekuensi Anda membaca kitab suci atau buku. Kitab suci dan buku adalah jendela pengetahuan. Dengan rajin membaca kitab suci dan buku, hati kita menjadi lebih teduh. Ada perasaan selalu kurang: dekat kepada Tuhannya dan selalu merasa miskin ilmu. Orang sombong akan menggunakan waktu semata untuk bekerja demi mendapatkan uang. Ia selalu beranggapan bahwa membaca kitab suci dan buku merupakan pemborosan waktu.

Jika Anda menjadi lebih gemar membaca buku dan kitab suci, itu menandakan bahwa Anda berhasil. Namun, Anda adalah pribadi gagal jika semakin malas membaca buku dan kitab suci. Yang manakah pribadi Anda?

Tips 5 : Hitung istri atau suami Anda. Saat ini, berapakah istri atau suami Anda? Pengukuran keberhasilan di atas tidak berlaku untuk tips ini. Jika istri atau suami Anda bertambah, itu menandakan keluarga Anda tidak harmonis. Namun, keluarga Anda berhasil jika istri atau suami Anda merupakan wajah lama. Jangan berlakukan tips kesatu hingga keempat untuk tips kelima ini. Saya tidak bertanggung jawab jika Anda mengukur keberhasilan hidup Anda dengan penambahan kuota belanja keluarga Anda. Ha...ha...ha.... Selamat sore dan selamat bermalam minggu. Semoga kedamaian selalu bersama Anda dan keluarga. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun