Agar mobil atau motor Anda awet, apakah yang Anda lakukan kepadanya? Agar tubuh kita terasa dan awet sehat, apakah yang harus kita lakukan terhadap tubuh kita? Dan apakah yang kita lakukan agar pikiran kita selalu sehat? Ketiga pertanyaan itu harus Anda jawab! Ha..ha…ha…!!!
Agar mobil dan motor kita awet dan jarang rusak, kita harus merawatnya dengan baik. Perawatan itu dapat berbentuk pemeriksaan berkala. Namun, setidaknya oli harus diganti. Agar tubuh kita selalu sehat, kita pun harus minum air sehat bermineral untuk menggantikan air yang keluar. Agar pikiran kita selalu sehat, otak kita harus “dicuci” dengan pikiran-pikiran baru.
Begitulah pemaparan ketika saya memberikan kuliah kepada para mahasiswa Universitas Terbuka tadi. Pikiran kita bisa sakit. Tidak disebabkan terlalu lelah atau makanan kurang bergizi. Penyebab penyakit itu beragam. Ada yang berasal dari luar dan ada yang berasal dari dalam. Dan penyakit paling berbahaya adalah penyakit yang berasal dari dalam.
Pikiran-pikiran kita itu perlu dikeluarkan. Pikiran-pikiran itu perlu di-up grade agar selalu baru dan terbaharui. Jika tidak dikeluarkan, pikiran-pikiran itu akan mengendap dan mengerak. Maka, timbullah penyakit paling berbahaya sedunia: MALAS.
Jika dikeluarkan berbentuk tulisan, pikiran kita akan mengalami kekosongan ide. Ketika terjadi kekosongan ide, pikiran kita akan memerlukan ide-ide baru. Maka, terjadilah sirkulasi pikiran yang menyehatkan.
Kita dapat membuktikan kelihaian para penulis hebat. Para profesor di kampusku sudah berumur dan udzur. Jika memperhatikan umurnya, mereka benar-benar sudah dibatasi kondisi fisik. Namun, produktivitas menulis mereka benar-benar mengagumkan saya. Dan mereka pun membuatku malu.
Agar selalu sehat, saya dinasihati agar rajin menulis. Dengan menulis, pikiran kita akan menjauh dan menjauhkan diri dari keinginan negatif. Cobalah diperhatikan para penulis hebat. Rerata mereka berumur panjang. Pikiran merekalah yang membuatnya panjang umur. Ini disebabkan diperbaharuinya ide mereka. Hem, luar biasa.
Di samping dapat menyehatkan diri, menulis juga dapat menyehatkan orang lain. Bagaimana bisa? Melalui tulisan-tulisan yang sehat, pembaca akan terinspirasi dengan ide-ide kita. Lalu, mereka – para pembaca itu – akan memanfaatkan ide-ide itu untuk berubah. Maka, mereka pun menjadi sehat: dapat dan mau berubah!
Jadi, jika Anda ingin sehat badan pikiran, ya menulis saja. Murah dan mudah, 'kan? Namun, menulislah “tulisan yang sehat”. Tulisan yang tidak terkontaminasi keinginan negatif semata karena keinginan untuk berbagi. Tulisan yang tidak bercampur nafsu karena ketamakan akan publikasi. Ok? Selamat menulis dan semoga kesehatan dapat teraih. Amin!