Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyelisik Gagasan Model Unjuk Rasa Mahasiswa ke Depan!

19 April 2022   05:38 Diperbarui: 20 April 2022   07:51 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjuk rasa mahasiswa 11 April (Sumber: Kompas.com/Reza Agustian)

Adalah menarik untuk membahas soal unjuk rasa mahasiswa sebagai aktivitas membawa aspirasi masyarakat terkait isu-isu yang lagi tren dan menjadi perbincangan hangat publik.

Saya katakan menarik karena unjuk rasa ini menimbulkan polemik di masyarakat baik masyarakat kampus maupun masyarakat umum termasuk kompasianer di Kompasiana. Unjuk rasa mahasiswa 11 April 2022 menjadi topik tren yang muncul dalam kompasiana news edisi 11-17 April 2022.

Baca: Tren Pekan Ini: Demo Mahasiswa 11 April hingga Jumat Agung

Unjuk Rasa 11 April 2022.

Unjuk rasa mahasiswa yang diinisiasi aliansi BEM-SI (Badan Eksekutif Mahasisa Seluruh Indonesia) pada 11 April 2022 telah berlangsung sesuai agenda walaupun ada perubahan lokasi pelaksanaan demo dan jumlah isu tuntutan. Rencana akan digelar di depan Istana Presiden namun dialihkan ke depan Gedung DPR/MPR RI. Rencana akan mengorasikan 6 tuntutan berubah menjadi 4 tuntutan.

Selain itu, ketika demo berakhir dan dibubarkan terjadilah peristiwa tragis yang menimpa seorang pegiat medsos Ade Armando yang juga salah seorang dosen di UI. 

Ada dugaan aksi demo mahasiswa dimanfaatkan pihak tertentu yang sengaja ingin menciptakan aksi kekerasan yang akan mengarah terjadinya tindakan anarkis dan kerusuhan. Untung saja aparat keamanan segera bertindak cepat dan mengendalikan situasi.

Saya anggap aksi unjuk rasa mahasiswa ini sah dan dilindungi undang-undang sebagai hak menyampaikan pendapat di depan umum sebagai wujud kepedulian pada aspirasi masyarakat dengan menyampaikan tuntutan kepada pihak pemerintah.

Salut dan bangga kepada para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM-SI ini yang telah mengaktualisasikan peran aktif menyuarakan tuntutan aspirasi yang terjadi dalam masyarakat yang perlu diperhatikan pihak pemerintah.

Perlu Antisipasi Risiko Penyusupan.

Belajar dari pengalaman yang terjadi dalam aksi 11 April 2022 ini, pihak mahasiswa perlu mengantisipasi risiko negatif yang bakal terjadi dalam setiap gelar aksi unjuk rasa. 

Penyusupan pihak ketiga mengandung risiko negatif dan berat dan berpeluang munculnya provokator yang dapat memicu terjadinya aksi anarkis atau kekerasan. Aksi anarkis yang akan berakibat buruk yang akan menimpa pihak mahasisa dan pihak aparat bahkan masyarakat di sekitar lokasi demo.

Perlu dipertanyakan apakah model unjuk rasa ini perlu dimodifikasi model atau caranya yang lebih baik untuk menghindari terjadinya risiko anarkis? Apakah unjuk rasa ini wajib harus melakukan orasi dan melibatkan massa yang banyak ataukah dilakukan secara senyap dimana para mahasiswa membawa poster yang berisi kata-kata tuntutan?

Utamanya niat mahasisa untuk melakukan tuntutan ini akan dibaca dan disimak pemerintah dan akan disebarluaskan ke seluruh pelosok negeri lewat liputan media massa elektronik maupun cetak.

Sebelum melaksanakan aksi pihak mahasiswa sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan sehingga pihak mahasiswa yang akan unjuk rasa ini sudah terinventarisir dan tidak akan disusupi pihak lain.

Mahasiswa Perlu Mematangkan Isu Materi Demo dengan Dosen.

Kematangan materi yang akan disampaikan dalam unjuk rasa ini seharusnya sesuatu isu strategis yang sudah matang. Artinya isu ini menjadi sesuatu yang urgen yang akan berpihak kepada kepentingan orang banyak dan mendasari aturan Undang Undang dan konstitusi.

Setiap kampus ada aturan tentang kebebasan mimbar akademik dimana dosen memiliki hak untuk mendalami sesuatu persoalan yang terjadi dalam pemerintahan dan kebijakan pemerintah dan menyuarakan lewat forum diskusi yang mengkritisi suatu kebijakan program yang keliru dilakukan pihak pemerintah dan menyampaikan solusi terbaik dalam mengatasinya.

Begitupun, para mahasisa dalam menyampaikan desakan dan tuntutan kepada pemerintah sebaiknya disertai juga upaya dan cara-cara yang harus ditempuh untuk mengatasinya sebagai suatu solusi.

Misalkan, kalau kenaikan harga kebutuhan minyak gorang yang disebabkan oleh ekonomi dunia akibat terjadinya perang. Apa yang kira-kira menjadi solusi cara mengatasinya dari sudut iptek yang dikuasai oleh para pakar yang ada di Perguruan Tinggi (dosen dan mahasiswa)?

Misalkan kenapa Indonesia harus impor kedelai dari luar negeri, kenapa tidak menanam kedelai di negeri ini yang masih terdapat lahan tidur. Menteri siapa yang bertanggung jawab terhadap ketahanan pangan di negeri ini dan kita punya pakar ilmu pertanian di IPB, kenapa tidak diberdayakan?

Gagasan Kecil untuk Mahasiswa Mengaktualisasikan Unjuk Rasa ke Depan.

Saya anggap mahasiswa ini yang dikenal sebagai agen pembaharu, kalangan elit akademik, aset SDM bangsa di masa depan untuk konsisten dengan visi dan misi mulia di perguruan tinggi dimana kalian kuliah dan menimba ilmu. 

Saya anjurkan untuk lebih arif agar secepat mungkin kalian menyelesaikan studi menjadi sarjana. Ikut aktivitas kelembagaan mahasiswa itu tidaklah salah karena disitu kalian belajar kepemimpinan sekaligus belajar mengelola suatu organisasi yang akan menjadi bekal di masa depan. 

Diantara kalian saya percaya akan menjadi seorang pemimpin mungkin saja diantara kalian akan jadi pejabat pemerintahan dan apa tidak mungkin salah satu kandidat orang nomor satu di negeri ini.

Bila kalian nanti akan melakukan unjuk rasa pilihlah model yang lebih menjamin kurang risiko. Diskusikan, bahas, dan temukan suatu model yang terbaik sebagai model unjuk rasa yang lebih mengedepankan keselamatan diri dan orang lain. 

Carilah referensi model unjuk rasa itu dan pasti akan kalian temukan. Janganlah kalian ulangi melakukan unjuk rasa model berisiko terjadinya tindakan anarkis. 

Sangatlah disayangkan bila diantara kalian bisa jadi korban sia-sia padahal kalian itu sedang mempersiapkan diri jadi SDM handal yang menguasai iptek dan menerapkan iptek itu demi membangun negeri ini.

Bilamana Anda menemukan kekurangan yang dilakukan pemerintah maka bantulah pemerintah menemukaan solusinya maka itulah yang lebih baik. Jangan sampai ke depan kalian menjadi pihak pemerintah dan nantinya kalian akan ingat tulisan ini bahwa dunia ini terus berputar dan kalian akan mengalami rasanya bagaimana mahasiswa akan melakukan demo kepada kalian. 

Jadi, saya anjurkan carilah model terbaik melakukan unjuk rasa yang zero anarkis!

Semoga bermanfaat.

JM-19042022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun