Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadi Pawang Hujan, kenapa Tidak?

21 Maret 2022   10:19 Diperbarui: 21 Maret 2022   11:10 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayapun yang pernah berkecimpung dalam dunia kebudayaan dan tradisi di daerah ini pernah diwariskan cara untuk menghentikan hujan dan ini bukan cerita bohong tapi nyata. Ini hanya digunakan disaat perlu saja yaitu pada momen acara keluarga bila ada acara kumpul orang di musim hujan.

Hanya menyebutkan tiga kata (dalam hati dengan konsentrasi tinggi), di ulang tiga kali dan setiap menyebutkan tiga kata ini kita harus mengucapkan fuuuhhh ke angkasa. Uniknya yang terjadi radius sekitar 100 meter di lokasi ini hujan tak ada namun selebihnya hujan tetap turun...

Pernah kejadian saya salah menyebutkan awalan kata yang sebenarnya huruf G saya sebutkan D sehingga hujannya tak mau berhenti. Jadi memang harus diucapkan dengan benar dan pasti hasilnya ampuh dan luar biasa. ( Ini memang kisah nampak irrasional, namun terjadi nyata dan saya alami sendiri)

Tulisan ini bermaksud untuk memberikan informasi bahwa mengusir hujan itu bagian dari tradisi budaya lokal yang di wariskan oleh tetua kampung. Tiga kata ini diajarkan oleh almarhum paman saya (kakak ibu saya) pada saya ketika saya masih mahasiswa.

Nah, jadi pawang hujan, kenapa tidak?

JM-21032022.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun